Jika pergantian itu juga merembet ke beberapa menteri lainnya, maka bisa disebut sebagai reshuffle kabinet.
Baik, tak usah dulu berandai-andai apakah akan terjadi reshuffle atau hanya sekadar mengganti Menkominfo saja.
Yang jelas, Johnny G Plate menjadi menteri karena posisinya di Partai Nasdem yang menjadi koalisi pendukung pemerintahan Jokowi 2019-2024.
Tak tanggung-tanggung, posisi Johnny G Plate adalah Sekretaris Jenderal. Artinya, sangat dekat dengan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.
Sekiranya Presiden Jokowi masih menganggap Nasdem sebagai bagian dari koalisi, logikanya akan meminta kader Nasdem lainnya sebagai pengganti Johnny.
Namun, kuat dugaan dari sejumlah pengamat, kali ini mungkin pengganti Menkominfo bukan dari kader Nasdem.
Surya Paloh sendiri menyatakan tidak akan mengusulkan pengganti Johnny, karena hingga Paloh membuat pernyataan (17/5/2023), tidak ada permintaan dari Jokowi untuk itu.
Jika memang begitu, tak ada yang mengherankan. Nasdem sepertinya juga sadar, inilah risiko yang dihadapinya gara-gara mengusung Anies Baswedan jadi capres.
Seperti diketahui, Nasdem bersama dengan PKS dan Partai Demokrat telah membentuk Koalisi Perubahan untuk menyongsong Pilpres 2024 mendatang.
Masalahnya, Nasdem seperti "membangkang" karena bekerja sama dengan dua partai oposisi. PKS dan Demokrat adalah partai di luar pemerintahan sekarang ini
Lagipula, ada kesan bahwa Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan bukan sosok yang di-endorse Jokowi.