Sehingga, Indonesia sudah sah menjadi pembunuh raksasa, atau menjadi raksasa baru, sebagai penguasa sepak bola antar negar-negara ASEAN.
Tapi, belum saatnya kita untuk berpuas diri. Kedigjayaan Indonesia baru betul-betul valid, bila kita tidak hanya juara di level U-22.
Soalnya, untuk usia remaja, dari dulu pun Indonesia sudah terkenal hebat. Kita sudah pernah juara di level U-16 dan U-19.
Nah, sekarang saatnya untuk menjuarai level senior. Turnamen level senior di Asia Tenggara disebut dengan Piala AFF.
Turnamen tersebut telah digelar sejak tahun 1996 dan berlangsung setiap 2 tahun. Pada Desember 2023 mendatang, dijadwalkan akan kembali bergulir Piala AFF.
Ironisnya, belum sekalipun Indonesia pernah menjuarai Piala AFF, meskipun lumayan sering mencapai babak final.
Singapura saja, negara kecil yang luasnya lebih kurang seluas Pulau Batam dan sekitarnya, telah 4 kali mencatatkan diri sebagai juara.
Rekor juara dipegang oleh Thailand sebanyak 7 kali. Selain itu, Vietnam 2 kali juara dan Malaysia 1 kali.
Tak bisa lain, mental juara anak-anak Timnas U-22 harus ditularkan ke skuad Timnas Senior.
Dan itu bukan hal yang mustahil, karena ada sejumlah pemain U-22 telah beberapa kali memperkuat tim senior.
Pemain dimaksud antara lain Rizky Ridho, Alfeandra Dewangga, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Muhammad Ramadhan Sananta.