Perayaan Idulfitri 2023 sudah selesai kita lakukan pada Sabtu (22/4/2023) kemarin, meskipun sebagian dari kita melakukannya sehari lebih awal.
Banyak penceramah agama yang mengatakan, bagi mereka yang betul-betul mampu memaksimalkan ibadah selama bulan Ramadan, pada saat 1 Syawal, layak mendapatkan predikat pemenang.
Para pemenang tersebut seperti terlahir kembali ke dunia. Ya, seperti bayi yang baru lahir, karena dosa-dosanya di masa lalu diampuni oleh Allah.
Masalahnya, bagi mereka yang rajin beribadah sekalipun, belum tentu mereka yakin telah menjadi "bayi yang baru lahir".
Apalagi, bagi mereka yang ibadah di bulan puasa ada bolong-bolongnya. Mungkin puasanya tidak bolong, tapi salat tarawih dan tadarusnya yang bolong.
Atau katakanlah aspek ibadahnya oke banget, mungkin aspek muamalah (hubungan sesama manusia) yang belum oke.
Misalnya, tetangga di belakang rumahnya kelaparan tanpa diberi bantuan. Bisa pula masih suka bertindak emosional pada orang lain.
Mungkin juga masih sesekali tanpa sengaja membicarakan aib orang lain, sambil memamerkan kebaikan diri sendiri.
Pokoknya ada banyak penghalang, sehingga merasa menjadi suci sesuci bayi yang baru lahir, rasanya sesuatu yang sangat sulit digapai.
Jadi, kalau ada orang yang merasa suci, mohon maaf, orang tersebut mungkin terlalu berlebihan menilai diriya sendiri.