Kedua parpol tersebut telah membentuk koalisi, katakanlah koalisi kecil yang dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Namun demikian, KKIR beberapa kali menyatakan keterbukaannya untuk menerima parpol lain yang mau bergabung. Artinya, KKIR pun menginginkan sebuah koalisi besar.
Jelaslah, ada "Hikmah Ramadan" melalui acara bukber, yakni terjalinnya sialturahmi antar parpol, terlepas dari apakah nantinya akan terbentuk koalisi besar atau tidak.
Tapi, bagi masyarakat banyak, tentu ada juga sisi negatif jika terbentuk sebuah koalisi besar. Persaingan antar parpol akan berkurang dan pilihan bagi masyarakat juga menyempit.
Alangkah baiknya, jika KP tetap eksis dengan mencalonkan Anies, KKIR dan KIB bergabung untuk mengusung Prabowo, serta PDIP sebagai partai terbesar saat ini juga punya capres sendiri.
PDIP tinggal memilih siapa di antara 2 kader terbaiknya, Puan Maharani atau Ganjar Pranowo yang akan diusung pada Pilpres 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H