Dengan ukiran tersebut, sandal jepit menjadi lebih bernilai. Karena dipasarkan melalui media sosial, makanya tak heran ada pembeli dari luar negeri.
Asal mulanya Lutfi mengukir sandal jepit adalah karena permintaan dua orang temannya sewaktu mengaji di Pondok Pesantren Al Uqolak Kalisidi, Ungaran.
Temannya itu megeluh kehilangan sandal barunya setelah salat Jumat dan minta Lutfi untuk menulisi sandalnya.
Sekarang Lutfi menerima banyak pesanan untuk mengukir sandal dalam bentuk tulisan, logo, karakter animasi, hingga gambar wajah tokoh publik.
Lutfi memasang harga untuk setiap pasang sandal jepit ukir, mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 85.000, tergantung tingkat kesulitannya.
Dalam mengukir, Lutfi terlebih dahulu melepaskan karet jepitnya, lalu mengukir permukaan sandal dengan alat ukir khusus sandal.
Mereka yang kreatif mampu melihat peluang, bahkan dari barang yang secara umum "dilecehkan" seperti sandal jepit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H