Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Serunya Pasar Tasik Senin Kamis di Tanah Abang "Extension"

21 Maret 2023   04:50 Diperbarui: 21 Maret 2023   04:58 3151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pasar Tasik di Tanah Abang|dok. Rima Wahyuningrum/Kompas.com

Pasar Tanah Abang sebetulnya bukan satu-satunya sentra perdagangan tekstil di Jakarta dan sekitarnya. Ada lagi pasar sejenis di Cipulir dan Cipadu.

Demikian pula di Pasar Pagi Mangga Dua, Pasar Baru, Pasar Jatinegara, Pasar Senen, dan Pasar Mayestik, sangat banyak kios pedagang pakaian.

Namun, pasar terbesar dan paling ramai, memang di Tanah Abang. Pasar yang telah eksis sejak lebih dari dua abad yang lalu itu, disebut sebagai pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.

Makanya, jangan heran, yang berbelanja di sana bukan hanya warga Jabodetabek, tapi juga dari luar daerah.

Bahkan, tak sedikit warga negara tetangga, seperti dari Singapura, Malaysia, dan Brunei yang terlihat membeli pakaian di sana.

Sedangkan pembeli dari berbagai daerah di tanah air, kebanyakan adalah pedagang pakaian di daerahnya masing-masing. 

Mereka memborong secara grosiran untuk nantinya dijual secara eceran dengan keuntungan yang telah memperhitugkan ongkos pesawat si pedagang dan biaya ekspedisi barang.

Di Tanah Abang terdapat sejumlah perusahaan jasa ekspedisi yang mengirimkan barang belanjaan para pedagang tersebut.

Uniknya, pasar Tanah Abang tidak hanya meliputi kios yang tersebar dalam beberapa blok bangunan yang sudah ditata secara rapi.

Ada pula "luberan" pasar Tanah Abang yang hanya beroperasi setiap hari Senin dan Kamis.

Itupun tidak berjualan dari pagi sampai sore, tapi dari pukul 04.00 dinihari hingga pukul 14.00. Namun, biasanya setelah jam 12.00 pengunjung sudah sepi.

Lokasinya berada di Jalan Cideng Timur, yang jaraknya dari pusat pasar Tanah Abang sekitar 200-300 meter saja.

Namun, secara administrasi pemerintahan, Cideng Timur sudah termasuk Kecamatan Gambir, bukan Kecamatan Tanah Abang.

Karena para pedagangnya sebagian besar berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, maka jadilah pasar extension itu dinamakan Pasar Tasik.

Para pedagang di luberan tersebut membuka lapak berupa bak truk mini dan juga dari mobil biasa yang bagasinya dibuka. 

Ada ratusan mobil yang parkir untuk menggelar dagangannya. Mobil-mobil tersebut sudah sampai di lokasi sekitar pukul 02.00.

Bayangkan, pada jam sibuk sebelum pukul 10.00, kondisi di sini sangat berdesak-desakan, karena lorong tempat berjalan yang sempit.

Sekadar untuk melangkah saja, pengunjung perlu berhati-hati agar tidak menabrak pengunjung lain.

Sebagian besar barang yang dijual adalah  busana muslim wanita dan mukena, dengan harga grosir.

Sebelum 2018, Pasar Tasik itu mengambil tempat di pinggir rel Tanah Abang Bongkaran, yang merupakan lahan milik PT Kereta Api Indonesia.

Kemudian, karena dilarang, akhirnya Pemda DKI Jakarta merelokasi ke lokasi yang sekarang.

Saat ini, banyak di antara kita yang sibuk berbelanja dalam rangka persiapan Ramadan 2023. Meskipun harga sembako mengalami kenaikan, masyarakat mau tak mau tetap membeli.

Tentu, tidak hanya sembako yang perlu dibeli. Pakaian muslim pun perlu dipersiapkan.

Nah, bagi Anda warga Jabodetabek yang berniat membeli pakaian, Pasar Tasik bisa menjadi pilihan, meskipun hanya di hari Senin dan Kamis.

Anda juga bisa berbelanja di pasar-pasar lainnya yang banyak menjual pakaian produk lokal. 

Perlu diketahui, sekarang dilarang thrifting. Maksudnya, pakaian bekas yang diimpor tidak dibolehkan lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun