Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cerdasnya Zainudin Amali, Tak Rugi Lepaskan Kursi Menteri

19 Maret 2023   05:21 Diperbarui: 19 Maret 2023   17:49 2073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zainudin Amali|dok. Surya.co.id/Bobby Kolloway, dimuat tribunnews.com

Terjawab sudah kenapa Zainudin Amali demikian berminat menjadi Wakil Ketua PSSI, bahkan dengan mengorbankan posisi elit sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Menpora jelas lebih bergengsi karena menangani semua cabang olahraga, sementara PSSI hanya mengurus sepak bola saja.

Lagipula, jika PSSI sukses, yang harum namanya tentu Ketua Umum Erick Thohir, bukan Zainudin Amali.

Memang, karena Erick tetap mempertahankan posisi sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mungkin yang akan lebih sibuk di PSSI adalah wakil ketua.

Satu lagi, jangan lupa bahwa pengurus PSSI tidak digaji, sedangkan menteri punya gaji yang terbilang lumayan.

Nah, di mana logikanya, kok Zainudin Amali mau-maunya "hanya" memegang wakil ketua di organisasi sepak bola nasional?

Ternyata jawabannya ada pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri, yang berlangsung pada Selasa (14/3/2023) yang lalu.

Salah satu keputusan RUPS di atas adalah mengangkat Zainudin Amali sebagai komisaris di bank yang selama tahun 2022 meraup laba sebesar Rp 41,17 triliun itu.

Jangan keliru, pandangan masyarakat pasti menganggap seorang menteri lebih terhormat ketimbang komisaris sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Betul, dilihat dari struktur yang berlaku di negara kita, memang seperti itu. Direktur Utama BUMN akan memperlihatkan sikap hormat pada semua menteri.

Tapi, jika dilihat dari penghasilan resmi yang diterima komisaris BUMN papan atas seperti Bank Mandiri, jauh di atas penghasilan resmi seorang menteri.

Bukan gaji dan tunjangan bulanan semata yang membuat komisaris BUMN papan atas menjadi kaya raya.

Ada yang disebut dengan tantiem, yakni bagian laba perusahaan yang dalam persentase tertentu sesuai keputusan RUPS dibagikan buat direksi dan komisaris.

Nah, di atas telah disinggung jumlah laba Bank Mandiri. Jika dihitung 1 persen saja dari laba di atas yang jadi tantiem, maka bagian seorang komisaris sebesar miliaran rupiah, wajar saja.

Perlu diketahui, komisaris tidak wajib hadir setiap hari kerja di perusahaan yang diawasinya.

Biasanya, kehadiran wajib adalah pada rapat internal komisaris dan rapat bersama komisaris dengan direksi.

Pada momen tertentu, direksi dan komisaris Bank BUMN datang memenuhi panggilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).

Tentu juga lumayan sering menghadap ke Menteri BUMN atau kalau diperlukan dikumpulkan oleh Presiden. 

Yang agak sedikit deg-degan, jika direksi dan komisaris BUMN dipanggil rapat oleh DPR, karena sebagian anggota parlemen gaya bertanyanya terkesan arogan.

Kembali ke PSSI, barangkali, sekali lagi ini barangkali, Zainudin Amali sosok yang dipercaya pemerintah mampu menyukseskan gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia, Mei 2023 ini.

Sedangkan bagi Golkar sebagai partai tempat Zainudin Amali bernaung, ini kesempatan untuk menempatkan kadernya yang lain mengisi jabatan Menpora.

Artinya, keputusan Zainudin Amali melepaskan kursi menteri boleh dibilang langkah yang cerdas.

Secara finansial untuk pribadi jadi lebih baik, secara organisasi di Partai Golkar juga lebih baik, dan pesan Presiden Jokowi agar Piala Dunia U20 sukses, juga akan terwujud.

Namun demikian, apa motivasi sesungguhnya dari seorang Zainudin Amali, tentu beliau sendiri yang tahu.

Kita doakan saja, semoga Zainudin Amali sukses dalam berkiprah di PSSI, sekaligus juga sukses dalam menjalankan fungsi pengawasan di Bank Mandiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun