Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Agar Istri dan Anak Bos Tak Ikut-ikutan Merasa Jadi Bos

15 Maret 2023   04:41 Diperbarui: 15 Maret 2023   04:45 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kakek dan cucu|dok. thestir.cafemom.com, dimuat popmama.com

Ini kisah tentang teman saya, sebut saja namanya Bardi. Jabatannya lumayan tinggi di sebuah bank papan atas nasional, namun penampilannya tetap sederhana.

Sekiranya Bardi berjalan bersama para staf yang menjadi bawahannya, orang yang tidak kenal besar kemungkinan akan keliru menebak siapa yang jadi bos dalam rombongan itu.

Soalnya, anak buah Bardi rata-rata punya penampilan yang lumayan, seperti staf bank papan atas pada umumnya.

Apalagi, jika Bardi bergabung dengan teman-temannya sesama pejabat yang satu level, terlihat sekali kesederhanaannya di tengah para eksekutif yang bergaya mewah.

Tapi, keliru bila menganggap Bardi tidak punya kekayaan seperti teman-temannya. Toh, gaji, tunjangan dan bonus yang diterima Bardi relatif tidak berbeda jauh dengan temannya satu level.

Hanya saja, cara Bardi menggunakan dana memang berbeda dengan kebanyakan temannya. 

Karena tidak suka pamer kekayaan, maka kendaraan pribadinya cukup yang jenis "sejuta umat".  

Tapi, setelah karirnya semakin naik, Bardi mendapatkan kendaraan dinas berupa mobil sedan yang tergolong mewah plus pengemudi yang setia mengantar jemput.

Hanya saja, Bardi sangat memegang prinsip tidak menggunakan fasilitas dinas untuk keperluan pribadi.

Untuk keperluan keluarganya, termasuk keperluan Bardi sendiri di luar hari kerja, ia memakai kendaraan sejuta umat itu tadi.

Hobi Bardi adalah membaca buku dan berkebun. Lumayan banyak Bardi menghabiskan uang untuk hobinya ini. Tapi, semuanya tak pernah dipamerkan di akun media sosialnya.

Adapun jenis investasi yang dilakukan Bardi lebih banyak berupa surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah, reksadana, dan emas batangan.

Semuanya diniatkan Bardi sebagai bekal untuk menyongsong masa pensiunnya yang diperkirakan sekitar 3 tahun lagi.

Yang cukup menarik, istri dan anak-anak Bardi pun punya gaya hidup yang mirip, yakni sederhana itu tadi.

Makanya, istri Bardi jarang kumpul-kumpul sesama istri pejabat di bank tersebut. Tahu sendiri bagaimana gaya istri pejabat, banyak yang suka pamer kekayaan.

Nah, menarik pula bagaimana cara Bardi mendidik anak-anaknya agar menghargai orang lain tanpa melihat status sosialnya.

Bardi sendiri, seperti telah disinggung di atas, punya pengemudi. Selain itu, juga ada seorang wanita setengah baya yang melakukan pekerjaan rumah tangga.

Setiap Bardi atau istrinya berbicara kepada pengemudi dan pekerja rumah tangga, bahkan juga kepada "orang kecil" lainnya, selalu dengan nada sopan.

Bahkan, meksipun Bardi adalah majikan, ia terbiasa mengucapkan kata "tolong", "terima kasih", dan "maaf" kepada orang-orang yang digajinya. 

Cara Bardi seperti itu ditanamkan kepada anak-anaknya, sehingga mereka pun tak pernah bersikap mentang-mentang anak bos kepada pengemudi dan pekerja rumah tangga. 

Yang diinginkan Bardi, anak-anaknya jangan sampai merasa punya privilese. Makanya, Bardi pun juga tidak banyak menceritakan jabatannya di kantor pada anak-anaknya.

Jika orang tua memperlakukan orang lain dengan gaya ngebos, istri dan anak akan meniru. Si Anak akan merasa ikut-ikutan jadi bos, ya anggap saja bos kecil.

Jangan heran, sekarang ini banyak anak yang berani melawan gurunya. Soalnya, jika orang tua si anak dipanggil ke sekolah, yang lebih galak adalah orang tua itu.

Demikian pula jika orang tua gemar pamer kekayaan, sangat besar kemungkinan anak-anaknya akan meniru. 

Tapi, jika orang tua tampil dengan gaya hidup sederhana tanpa bertingkah ngebos (meskipun sebetulnya ia seorang bos), anak-anak akan meneladani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun