Sedangkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem, berada di kubu KP bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Prabowo hampir bisa dipastikan menjadi capres dari KKIR, meskipun siapa cawapresnya masih sulit untuk ditebak.
Adapun KP sudah hampir dipastikan pula mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.
Hanya saja, sejumah pengamat menduga KP bisa saja bubar, bila tidak ada titik temu dalam menetapkan siapa cawapresnya.
Jelaslah bahwa pada Pilpres 2024 mendatang, kemungkinan  besar Prabowo akan bersaing dengan Anies Baswedan yang di belakangnya ada Surya Paloh.
Namun demikian, silaturahmi antar dua sahabat, Prabowo dan Surya, yang telah terbina sekian lama itu tidak terputus hanya gara-gara berbeda pilihan politik.
Kunjungan Surya Paloh sebetulnya bisa ditafsirkan sebagai kunjungan balasan, setelah Prabowo menyambangi Paloh di markas Nasdem beberapa bulan sebelumnya.
Markas tersebut berada di sebuah gedung megah, Nasdem Tower. Â Ada media yang menyebut gedung ini sebagai gedung parpol termegah di dunia.
Terlepas dari persaingan politik yang tajam, apa yang ditunjukkan oleh Prabowo dan Surya Paloh merupakan sesuatu yang positif.
Jangan sampai perbedaan pilihan politik memunculkan sikap saling hujat antar mereka yang berseteru.
Semoga saja sikap saling menghargai pilihan politik, tidak bermusuhan dengan saudara atau teman yang memilih capres yang berbeda, menjalar hingga ke level akar rumput.