Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Jika Richard Eliezer Dihukum 12 Tahun, Sang Kekasih Tetap Setia Menanti

29 Januari 2023   05:03 Diperbarui: 29 Januari 2023   06:06 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Richard Eliezer (RE) dalam pembelaannya menyinggung hubungannya dengan sang kekasih hati. Seperti diketahui, RE membacakan pledoi yang begitu menyayat hati, Rabu (25/1/2023) lalu.

Meskipun berstatus sebagai justice collaborator dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat, RE justru dituntut oleh jaksa hukuman 12 tahun penjara.

Tututan tersebut oleh para pengamat, apalagi oleh fans RE yang lumayan banyak, disebut sebagai sebuah ketidakadilan. 

Soalnya, tersangka lain dituntut lebih rendah. Contohnya, Putri Candrawathi dituntut 8 tahun penjara.

Padahal, Putri diyakini jaksa bersama-sama dengan Ferdy Sambo dkk melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir N Yosua Hutabarat, seperti ditulis Detik.com (25/1/2023).

Nah, kembali pada pledoi RE, ada bagian tertentu yang bersifat pribadi, yakni tentang keikhlasannya bila sang kekasih memilih untuk pergi.

Namun, kekasih RE yang bernama Duce Maria Angeline Kristanto menyatakan tidak akan mundur. 

Wanita cantik yang biasa dipanggil Ling Ling itu memilih untuk setia menunggu dan menemani RE.

Metro.suara.com (26/1/2023) menuliskan pengakuan Ling Ling bahwa perjalanan kasus sang kekasih membuatnya teringat dengan rencana pernikahan mereka.

Tapi, dengan kejadian yang menimpa RE, tentu saja rencana yang sudah panjang itu terpaksa ditunda.

Sebetulnya, berapa tahun hukuman yang akan dijalani RE, tentu menunggu vonis hakim. Bisa jadi, tidaklah selama tuntutan jaksa.

Namun, sekadar berandai-andai saja, jika RE dihukum 12 tahun, dan sang kekasih membuktikan pada akhirnya memang setia menanti, ini merupakan hal yang pantas diapresiasi.

Memang, yang namanya saling mencintai, begitulah seharusnya. Kekuatan cinta jauh lebih dahsyat daripada sekadar menanti 12 tahun.

Masalahnya, ketika logika atau akal sehat sudah berbicara, cinta biasanya terpaksa mengalah. 

Maka, tak usah heran, jangankan pasangan yang masih dalam tahap pacaran, suami istri saja bisa berpisah, gara-gara salah satu pihak dihukum penjara.

Katakanlah ada seorang suami yang dihukum karena memang terbukti melakukan tindak kriminal. Tak usahlah 12 tahun, cukup 5 tahun saja.

Tapi, karena istrinya berpikir logis, mempertimbangkan nasib 2 anak balitanya yang perlu diberi makan, ia mantap memilih bercerai.

Dengan demikian, si istri lebih leluasa untuk bergerak mencari nafkah, termasuk menerima pinangan kalau ada laki-laki baik berpenghasilan cukup yang mau menikahinya.

Jangan buru-buru mencap jelek istri yang menggugat cerai suaminya yang sedang dihukum penjara sekian lama.

Bedakan dengan kasus RE yang kasusnya jelas bahwa RE menurut anggapan umum hanya sekadar taat perintah atasan.

Namun, bayangkan betapa kecewanya seorang istri atau seorang kekasih, ketika merasa tertipu, ternyata suaminya atau pacarnya adalah seorang penjahat.

Kalau si wanita sedang bucin, ya bisa saja tetap memilih setia, dengan harapan si suami atau si pacar akan berubah kelakuannya setelah keluar dari penjara.

Tapi, jika setelah mempertimbangkan segala sesuatunya, logika si wanita menuntunnya agar berpisah saja, juga suatu pilihan yang dapat diterima.

Cinta dan logika adakalanya bisa seiring, adakalanya bertentangan. Hidup ini pilihan, kalau itu menimpa kita, silakan mengambil keputusan.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun