Justru, berkembang isu KIB berminat pada Ganjar Pranowo (kader PDIP), Sandiaga Uno (kader Gerindra), dan Erick Thohir (Menteri BUMN dan non partai).
Untung saja Golkar berhasil menggaet kade baru, Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat). Namun, belum jelas apakah Ridwan Kamil bakal diusung KIB atau tidak.
Kedua, Koalisi Perubahan yang terdiri dari Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Koalisi ini sepertinya belum begitu kompak, kecuali sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai capres.Â
Hanya saja, penetapan cawapres masih jadi rebutan antara Demokrat (mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono) dan PKS yang mengusulkan Ahmad Heryawan.
Ketiga, Koalisi Gerindra-PKB yang kuat dugaan akan mengusung pasangan Prabowo-Cak Imin.Â
Awalnya, ada kesan Prabowo kurang sreg jika Cak Imin jadi cawapres. Tapi, "ancaman" Ijtima Ulama Nusantara telah membuat koalisi ini selangkah lebih maju.
Buktinya, Koalisi PKB-Gerindra telah mendirikan Sekretariat Bersama (Sekber) yang diresmikan pada Senin (23/1/2023).Â
Ijtima Ulama di atas meminta agar sebelum bulan puasa (Maret 2023) sudah ada kepastian capres-cawapres Koalisi Gerindra-PKB.
Hal itulah yang diperkirakan membuat Prabowo bersedia menggandeng Cak Imin, mengingat dukungan ulama pada Ketua Umum PKB tersebut.
Di luar soal koalisi, menarik untuk mencermati langkah yang akan diambil oleh partai yang saat ini terbesar di Indonesia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).