Tidak hanya PDIP yang tertarik untuk membawa Gibran ke level yang lebih tinggi, tapi juga sejumlah partai lain.
Ada dua kemungkinan yang akan ditempuh Gibran, bertarung di Pilgub Jawa Tengah atau di DKI Jakarta.
Mengingat perjalanan Jokowi yang menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah menjabat sebagai Wali Kota Solo, maka jejak sang ayah bisa jadi akan menjadi pilihan Gibran.
Menjawab pertanyaan jurnalis, Gibran mengatakan tidak ngoyo atau tidak bernafsu mengejar jabatan.
Namun, jika dipercaya oleh Megawati, Gibran mengaku siap saja ikut pilgub, baik di Jawa Tengah maupun Pilgub DKI Jakarta.
Hanya saja, Gibran mengatakan akan tetap fokus menyelesaikan banyak programnya di Solo.
Kalau memang takdir Gibran membawanya ke Jakarta, kemungkinan Gibran lah yang akan menutup status Jakarta sebagai ibu kota, untuk diserahkan ke Nusantara.
Nusantara adalah nama ibu kota negara (IKN) yang baru, yang tengah dibangun, tak jauh dari Balikpapan, Kalimantan Timur.
Tapi, bagaimana peluang Gibran untuk bisa menang di Pilkada DKI Jakarta? Siapa saja yang akan menjadi pesaingnya?
Ada satu lawan berat yang mesti diperhitungkan Gibran, yakni Anies Baswedan. Soalnya, Anies baru satu periode.
Ketidakpastian Anies menjadi capres, membuka kemungkinan Anies untuk ikut lagi Pilkada DKI.Â