Kurniawan Dwi Yulianto, pasti sangat dikenal oleh semua pencinta sepak bola nasional yang sekarang sudah berumur 40 tahun ke atas.
Ya, striker timnas sejak masih remaja itu, sekian lama menjadi pemain andalan, dan bisa disebut sebagai salah seorang pemain bola terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Lelaki yang juga dijuluki "Si Kurus" itu, sejak 1995 hingga 2005 telah tampil sebanyak 59 kali membela timnas dengan mengemas 33 gol.
Hebatnya, 13 di antara 33 gol tersebut, dilesakkan Kurniawan saat memperkuat Timnas Garuda di beberapa kali ajang Piala AFF.
Dalam daftar top skor Piala AFF sepanjang masa (Piala AFF 2022 belum termasuk), Kurniawan menduduki peringkat ke 6.
Top skor yang berada di atas Kurniawan adalah Teerasil Dangda (Thailand), Noh Alam Shah (Singapura), Worrawoot Srimaka (Thailand), Lee Chong Vinh dan Lee Huynh Duc (Vietnam).
Tapi, untuk top skor asal Indonesia, Kurniawan yang paling atas. Di bawahnya ada beberapa pemain, yakni Bambang Pamungkas, Ilham Jaya Kesuma, Gendut Doni, dan Budi Sudarsono.
Alumnus proyek "PSSI Primavera" yang digembleng di Italia dan khusus bagi pemain remaja yang berbakat tersebut, lahir di Magelang, Jawa Tengah, 46 tahun lalu.
Pada 1994, setelah selesai proyek PSSI Primavera, Kurniawan memperkuat Sampdoria Primevera Italia, dan setelah itu bergabung dengan FC Luzern, Swiss, pada 1994-1995.
Kemudian, Kurniawan malang melintang di berbagai klub di tanah air, dan pernah pula main di Klub Sarawak FA, Malaysia.
Sekarang, Kurniawan aktif sebagai pelatih sepak bola, antara lain pernah menjadi pelatih kepala di Sabah FC, Malaysia.
Sejak pertengahan 2022, Kurniawan menjadi asisten pelatih di klub Serie B (kasta kedua) Liga Italia, yakni Como 1907.
Begitulah sekelumit kisah perjalanan hidup Kurniawan di lapangan hijau. Ia juga pernah berniat berjuang secara organisasi.
Pada Kongres PSSI 2017, Kurniawan mendaftar sebagai calon Ketua Umum PSSI, seperti ditulis oleh Sindonews.com (19/1/2023).
Nah, pengalamannya pada kongres tersebutlah yang membuat Kurniawan mengetahui betapa bobroknya PSSI.
Berbicara pada podcast channel YouTube Abraham Samad Speak Up, Selasa (17/1/2023), Kurniawan mengaku ditelpon beberapa orang yang menawarkan sejumlah suara dengan imbalan rupiah.
Kurniawan menegaskan bahwa kecurangan dalam pemilihan Ketua Umum PSSI pasti ada, seperti yang juga ditulis oleh Sindonews.com di atas.
Bahkan ia sempat dibuntuti seseorang saat kongres, ketika itu ia diminta menjadi calo suara. Tentu saja Kurniawan menolak mentah-mentah.
Pada Kongres Luar Biasa PSSI yang akan berlangsung Februari 2023, nama Kurniawan terdaftar sebagai calon Komite Eksekutif (exco) PSSI.
Herannya, Kurniawan tidak pernah mendaftarkan diri. Ia juga tidak tahu siapa yang mendaftarkannya.
Seperti diketahui, sejumlah nama telah digadang-gadang untuk memimpin PSSI periode 2023-2027.
Dua orang menteri menjadi favorit, yakni Menteri BUMN Erick Thohir untuk jabatan Ketum PSSI dan Menpora Zainudin Amali untuk posisi Waketum.
Harapan kita semua, semoga saja kali ini KLB PSSI bisa berlangsung sesuai ketentuan, tidak ada kebobrokan lagi.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H