Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Agenda Sepanjang 2023 Sangat Padat, STY Layak Dipecat?

10 Januari 2023   13:14 Diperbarui: 10 Januari 2023   13:26 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong (STY) minta maaf kepada publik sepak bola nasional. Target menjuarai Piala AFF 2022 sudah jelas tidak tercapai.

Jangankan meraih trofi, melangkah ke babak final seperti tahun lalu pun tak bisa dipertahankan. Artinya, terjadi penurunan prestasi.

Langkah Jordi Amat dan kawan-kawan harus terhenti setelah dikalahkan tuan rumah Vietnam pada laga leg kedua di babak semifinal.

Secara agregat Indonesia kalah 0-2, karena sewaktu jadi tuan rumah pada leg pertama, Timnas Garuda hanya mampu bermain imbang 0-0. 

STY wajar meminta maaf, karena mengetahui betapa antusiasnya masyarakat Indonesia mendukung dirinya dalam melatih timnas.

Maka, mempersembahkan gelar juara Piala AFF untuk pertama kalinya, jelas sebuah target yang wajar dibebankan ke pundak STY.

Perlu diketahui, sejak 1996 Piala AFF bergulir, belum sekalipun Indonesia mencicipi bagaimana rasanya mengangkat trofi.

Prestasi terbaik Indonesia hanya sebanyak 6 kali menjadi finalis, termasuk di tahun lalu yang sudah mulai era STY.

Betapa kecewanya publik sepak bola nasional, sehingga tak heran sekarang menggema tuntutan "STY out!" atau "Pecat STY".

Hilang sudah kemesraan yang dulu terjalin dengan baik antara STY dan suporter timnas. 

Ingat, ketika pernah ada suara "local pride" yang memuji keberhasilan pelatih lokal Bima Sakti yang menangani Timnas U-16, suporter segera menyatakan perlawanan.

Soalnya, local pride itu seolah-olah menyindir STY yang berasal dari Korea Selatan. 

Tapi, tak usah dipermasalahkan hubungan mesra yang kini tiba-tiba sirna. Semua itu wajar-wajar saja.

Namun, tentang pemecatan STY, tentu berlu berpikir panjang dan jernih, jangan nanti malah membuat timnas makin terpuruk.

Lihatlah betapa padatnya agenda timnas Indonesia, mulai level senior hingga kelompok umur, sepanjang tahun 2023 ini.

Bulan Februari memang agendanya kosong. Tapi, pada minggu pertama Maret, Timnas U20 akan berlaga di Piala Asia U-20 di Uzbekistan.

Kemudian berlanjut dengan FIFA Matchday pada minggu terakhir bulan Maret 2023.

Pada 5-17 Mei 2023 berlangsung pula SEA Games di Kamboja. Saatnya Timnas U23 yang berlaga.

3 hari setelah SEA Games berakhir, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Ini jelas sangat prestisius bagi Indonesia.

Tentu, kita berharap Timnas U20 tidak sekadar berlaga karena status tuan rumah semata. Paling tidak, jangan jadi bulan-bulanan tim negara lain.

Piala Dunia U-20 tepatnya berlangsung mulai 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Masih di bulan Juni, ada FIFA Matchday lagi.

Agenda tim senior akan berlangsung pada 16 Juni hingga 16 Juli 2023, yakni mengikuti Piala Asia di Qatar.

Masih ada agenda lainnya yakni Asian Games di Hangzhou, China (23 September-8 Oktober). Namun, belum jelas apakah Timnas U-23 akan ikut atau tidak.

FIFA Matchday kembali bergulir pada September 2023 dan juga November 2023.

Satu lagi, harapan untuk menembus Piala Dunia 2026 akan dimulai dari babak kualifikasi yang akan berlangsung pada 12-17 Oktober 2023.

Nah, dengan semua agenda di atas, agaknya tidak tepat memecat STY, karena penggantinya pasti kelabakan memulai dari nol lagi.

Tapi, ada baiknya STY fokus pada Timnas U-20, agar Indonesia tak malu-maluin di ajang Piala Dunia U-20.

Lalu, siapa pelatih timnas senior? Yang sudah kenal sepak bola nasional, tentu Luis Milla yang sekarang jadi pelatih Persib Bandung.

Tinggal PSSI nego, bagaimana jika Luis Milla menjadi pelatih nasional? Persib tentu perlu diberikan kompensasi.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun