Ternyata Shin Tae Yong menganggap sejumlah peluang yang diciptakan Timnas Garuda tapi gagal berbuah gol, adalah sekadar ketidakberuntungan.
Tentu, konteks tulisan ini adalah pertandingan yang telah dilakoni Indonesia di Grup A Turnamen Piala AFF 2022 yang sudah usai.
Paling tidak, ada dua momen paling mengecewakan puluhan juta pasang mata pendukung timnas, yakni kegagalan Hansamu Yama dan Witan Sulaeman.
Hansamu memperoleh peluang emas saat melawan Brunei di Kuala Lumpur, Malaysia.Â
Sedangkan Witan justru berkesempatan di pertandingan sangat bergengsi di depan sekitar 50.000 penonton yang datang ke Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, saat Indonesia menjamu Thailand.
Keduanya, sama-sama tinggal berhadapan dengan gawang yang kosong melompong ditinggal penjaga gawang lawan.
Sayang sejuta kali sayang, tendangan Hansamu malah melambung hingga langit ketujuh, sedangkan Witan tendangannya masih menyamping.
Untuk kasus Hansamu, tak bisa berkilah bahwa gawangnya kurang tinggi, namun untuk Witan bolehlah disebut kalau gawangnya diperlebar 1 meter, pasti gol.
Perlu dicatat, pemain kaliber dunia sekalipun sesekali juga tidak beruntung seperti itu. Mungkin terlalu percaya diri, yang akibatnya malah bikin penonton frustrasi.
Reaksi Shin Tae Yong sendiri terlihat di layar kaca sangat kecewa. Ia bersujud dan memukul rumput sesaat setelah Witan gagal menyarangkan gol.
Rupanya, sekarang Shin Tae Yong bisa menghibur diri dan mengatakan hal itu sebagai kesialan semata.
Makanya, untuk laga penting melawan Vietnam pada babak semifinal sore ini (6/1/2023) di GBK, Shin Tae Yong berharap Timnas Indonesia dinaungi Dewi Fortuna alias dewi keberuntungan.
Tapi, bagi pemain tentu berarti agar mereka jangan membikin sport jantung penonton lagi, dengan tindakan konyolnya membuang-buang peluang.
Itulah yang telah diasah Shin Tae Yong dalam latihan terakhir, yakni meningkatan akurasi penyelesaian akhir dari sebuah skema penyerangan atau serangan balik cepat.
Salah satu pemain andalan Indonesia yang diharapkan akan menjadi penentu keberhasilan Timnas Garuda adalah Jordi Amat.
Pemain yang baru dinaturalisasi itu telah menyatakan bahwa ia sama sekali tidak takut dengan Vietnam.
Justru, mungkin penyerang Vietnam yang akan ketar-ketir karena akan dihadang oleh Jordi.
Kelebihan Jordi adalah kemampuannya mengirim umpan langsung ke depan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Nah, masalahnya kembali pada penyelesaian akhir pemain depan yang diharapkan sore ini sudah semakin tajam.
Sementara itu, aroma "peperangan" antara Shin Tae Yong dan pelatih Vietnam yang juga berasal dari Korea, Park Hang Seo, terlihat dari acara konferensi pers, Kamis (5/1/2023).
Shin Tae Yong melempar senyum kepada para jurnalis, tapi Park Hang Seo justru bermuka masam dan buru-buru menyudahi acara jumpa pers dalam 8 menit saja.
Park Hang Seo curiga karena ada tim media Shin Tae Yong ikut di sesi konferensi pers itu, yang mungkin dinilai punya misi tertentu.
Tak seperti layaknya jumpa pers antara dua tim yang akan berlaga, tak ada adegan salaman antara Shin Tae Yong dengan Park Hang Seo.
Semoga wajah sumringah Shin Tae Yong dan muka masam Park Hang Seo merupakan indikasi bahwa Dewi Fortuna bakal menaungi Timnas Garuda sore ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H