Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Hal Penghambat Kemenangan Timnas Garuda Lawan Filipina

2 Januari 2023   08:10 Diperbarui: 2 Januari 2023   08:13 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah laga yang menyesakkan dada pendukungnya, karena Timnas Garuda melepaskan kemenangan yang sudah dalam genggaman atas Thailand, Senin malam (2/1/2023) ini Timnas kembali tampil.

Masih terekam dalam ingatan, betapa sialnya Timnas Indonesia saat bermain di kandang sendiri, Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Kamis (29/12/2022) yang lalu.

Peluang 100 persen gol yang disia-siakan Witan Sulaeman, dan Thailand yang bermain dengan 10 orang malah berhasil mencetak gol saat laga sudah hampir usai, seperti "dosa" yang tak termaafkan.

Namun, peluang Indonesia sebetulnya masih sangat terbuka, meskipun pada pertandingan terakhir di Grup A turnamen Piala AFF 2022, Indonesia harus terbang ke Filipina.

Tentu saja ratusan juta pencinta sepak bola nasional akan berdoa, agar Timnas Indonesia menang dengan skor besar nanti malam.

Di laih pihak, kita juga berdoa agar Thailand maksimal hanya menang tipis atas Kamboja. Laga ini berlangsung di Bangkok bersamaan dengan laga Filipina versus Indonesia.

Jika doa kita tersebut terkabul, maka Timnas Garuda menjadi juara grup dan di babak semifinal menghadapi lawan yang menduduki runner up grup B, yakni Malaysia atau Singapura.

Tapi, mengingat target Indonesia adalah memboyong Piala AFF untuk pertama kalinya, maka tim manapun lawan kita di semifinal, tak ada kata tidak siap.

Artinya, kalau posisi Indonesia akhirnya runner up Grup A, dan harus menghadapi tim favorit Vietnam di semifinal, harusnya jadi pemicu semangat para pemain timnas untuk tampil lebih baik.

Seperti diketahui, telah 13 kali Piala AFF diselenggarakan (kali ini yang ke-14), Indonesia belum pernah merasakan mengangkat trofi.

Prestasi terbaik Timnas Indonesia hanya 6 kali jadi finalis, sehingga muncul candaan bahwa Indonesia kena kutuk, karena pernah main "sepak bola gajah" pada Piala AFF 1998.

Ketika itu, timnas sengaja mengalah dari Thailand agar menghindari tuan rumah Vietnam di semifinal. 

Caranya betul-betul konyol, salah seorang pemain belakang timnas mencetak gol ke gawang sendiri ketika laga hampir selesai.

Jadi, kembali ke pertandingan malam ini, yang penting Indonesia meminimalkan membuang-buang peluang dan menang atas tuan rumah Filipina.

Tak perlu dibebani dengan target menang besar. Asal semua pemain tampil dengan kemampuan terbaiknya, itu sudah sangat memadai.

Bahkan, sebetulnya dengan bermain imbang pun, Indonesia masih melaju ke semifinal, karena diperkirakan Thailand akan mampu mengatasi Kamboja.

Tapi, Indonesia belum sepenuhnya dalam posisi aman. Bila Indonesia kalah, di lain pihak Kamboja menang atas Thailand, maka tiket semifinal yang nyaris di tangan, akan melayang.

Maka, Indonesia tak boleh menganggap enteng Filipina, meskipun rekor pertemuan selama ini menunjukkan Indonesia lebih sering menang.

Namun, jangan lupa, pada beberapa pertemuan terakhir, Filipina berhasil menahan imbang Indonesia. 

Jangan pula lupakan, Filipina pernah menang telak 4-0 atas Indonesia di Piala AFF 2014 yang berlangsung di Vietnam.

Ada 3 hal yang mungkin mengganjal langkah Indonesia untuk mengalahkan Filipina.

Pertama, Indonesia bermain di Stadion Rizal Memorial Manila yang menggunakan rumpur sintetis.

Aliran bola di lapangan sintetis tidak selancar lapangan rumput, demikian juga daya pantulnya berbeda.

Timas Indonesia sendiri hanya punya kesempatan sekali saja menjajal lapangan tersebut saat latihan.

Di lain pihak, tim Filipina tentu saja sudah sangat familiar dengan kondisi lapangan yang seperti itu.

Kedua, Indonesia tak bisa menurunkan skuad terbaiknya, karena pemain belakang yang jadi palang pintu tangguh, Jordi Amat, tak boleh main karena akumulasi kartu kuning.

Ketiga, Filipina akan tampil tanpa beban karena sudah tak punya peluang lagi menembus semifinal.

Dengan tampil lepas, justru Filipina diperkirakan akan bermain cantik di depan para pendukungnya.

Kita tunggu saja malam ini, sambil berdoa untuk kemenangan Timnas Garuda.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun