Banyak orang yang tak lagi berpikir logis, begitu seorang influencer memberi contoh, betapa investasinya cepat sekali berlipat ganda.
Karena mereka mungkin berpikir, influencer tersebut tak mungkin berbohong. Sehingga, banyak orang yang tidak lagi berpikir panjang, dan segera mengikuti jejak sang influencer.
Apa buktinya bahwa tahun 2022 merupakan tahun keemasan perusahaan investasi ilegal, sekaligus tahun terpahit bagi para investornya?
Data dari Satgas Waspada Investasi (SWI) telah mengungkapkan semuanya, seperti yang diberitakan oleh Investor.id (20/12/2022).
Sungguh tak terbayangkan, ternyata jika diakumulasikan total kerugian para nasabahnya, dahsyat sekali dampak negatif dari investasi bodong.Â
Sepanjang tahun 2022, SWI mencatat total kerugian masyarakat akibat investasi ilegal mencapai Rp 112,2 triliun.
Ini merupakan lonjakan yang sangat berlipat-lipat jika dibandingkan dengan data kerugian beberapa tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018 jumlah kerugian "hanya" Rp 1,4 trilun. Kemudian secara berturut-turut untuk 2019, 2020, dan 2021, adalah sebesar Rp 4 triliun, Rp 5,9 triliun, dan Rp 2,54 triliun.
Parahnya, sekarang yang jadi korban bukan hanya ibu-ibu rumah tangga atau bapak-bapak yang sudah punya pekerjaan, tapi juga menyasar para mahasiswa.
Tentu masih segar dalam ingatan kita tentang banyaknya mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang ikut menjadi korban.
Memang, anak muda sering terjangkit penyakit FOMO (fear of missing out). Maksudnya, takut ketinggalan. Kalau seorang temannya ikut, yang lain akan takut bila tidak ikut.