Masing-masing orang mungkin punya kenangan yang berbeda atas apa yang dialaminya selama tahun 2022. Ada yang punya kenangan manis, dan ada pula yang pahit.
Tahun yang baru saja kita tinggalkan tersebut secara umum masih termasuk tahun yang berat, meskipun pandemi Covid-19 tidak lagi sehebat tahun 2020 dan 2o21.
Pada Februari 2022, muncul kejadian yang tidak banyak pihak yang menduga dan akhirnya berdampak pada berbagai krisis di hampir seluruh penjuru dunia.Â
Kita pun di Indonesia ikut merasakan dampaknya. Kejadian dimaksud adalah meletusnya perang Rusia-Ukraina.Â
Secara geografis kedua negara itu memang sangat jauh dari negara kita. Tapi, karena pasokan energi dan pangan dunia banyak melibatkan kedua negara tersebut, imbasnya jadi kemana-mana.
Krisis energi, krisis pangan, dan berbagai krisis lainnya, membuat kehidupan tidak lagi senyaman sebelumnya, meskipun pembatasan aktivitas sosial karena pandemi sudah diperlonggar.
Makanya, jangan heran kalau harga berbagai barang seakan berlomba naik. Sebagai contoh, gas elpiji naik beberapa kali dalam rentang waktu tidak terlalu lama.
Selain itu, mungkin karena krisis tersebut, banyak orang yang ingin mendapat rezeki melalui jalan pintas, tanpa perlu bekerja keras.
Akhirnya, sepanjang tahun 2022 lalu, menjadi tahun keemasan beberapa pihak yang menawarkan investasi yang menggiurkan, dengan menjanjikan imbalan yang sangat tinggi bagi para investor.
Padahal, jika ada tawaran yang sangat tinggi, jauh di atas suku bunga yang ditawarkan bank papan atas bagi nasabah deposito, sangat pantas untuk diwaspadai.
Pengalaman selama ini sudah membuktikan, investasi yang too good to be true itu adalah investasi ilegal atau lebih dikenal masyarakat sebagai investasi bodong.