Memang, ada 2 pemain naturalisasi yang sangat diharapkan bergabung tapi tak diizinkan klubnya, yakni Sandy Walsh dan Elkan Baggott.
Tapi, masih ada 3 pemain naturalisasi yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi, yaitu Marc Klok, Ilija Spasojevic, dan Jordy Amat.
Ilija adalah pencetak gol terbanyak dalam Liga 1 Indonesia dan diharapkan menjadi pemecah kebuntuan langkanya striker yang piawai.
Selain itu, pemain muda penuh talenta penemuan Shin Tae Yong sudah semakin matang, seperti Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, atau yang usia matang seperti Ricky Kambuaya.
Tak kalah menjanjikan adalah para pemain dari era sebelum Shin Tae Yong yang semakin terasah seperti Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdani.
Ketiga, faktor dukungan gegap gempita para penonton yang datang ke stadion, ketika Indonesia menjadi tuan rumah.
Indonesia berkesempatan menjamu Kamboja dan Thailand di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, dan dua kali bertandang ke Filipina dan Malaysia.
Main di Malaysia dipastikan suporter Indonesia akan melimpah mengingat banyaknya pekerja migran Indonesia. Brunei memilih Kuala Lumpur sebagai kandangnya, karena stadionnya direnovasi.
Keempat, dukungan federasi sepak bola nasional PSSI. Iwan Bule sang ketua umum memang lagi disorot gara-gara Tragedi Kanjuruhan.
Tapi, untuk timnas, Iwan dan jajarannya memeberi fasilitas secara total, apapun yang diminta pelatih kepala, akan dipenuhinya.
Kelima, dukungan pemerintah sudah begitu nyata. Presiden Jokowi, Menpora Zainudin Amali, Menteri BUMN Erick Thohir, serta pejabat lain, sangat antusias terhadap timnas.