Pagi tadi, saya melihat warna urine saya tidak seperti biasa. Biasanya, warna urine saya agak bening dengan sedikit tercampur warna kuning tipis.
Tapi, kali ini warna kuningnya nyata sekali, padahal tadi malam saya tidak minum minuman ringan berwarna seperti itu.
Menurut yang saya pahami, warna urine bisa menjadi salah satu indikasi awal dalam mendeteksi potensi penyakit yang diderita seseorang.
Khawatir ada apa-apa, saya segera mencari informasi dari sejumlah media daring yang membahas masalah kesehatan, antara lain dari Kompas.com (20/10/2022).
Hasilnya, ternyata paling tidak warna urine bisa salah satu dari 11 kemungkinan berikut ini.
Pertama, warna yang paling umum yang bisa diartikan dalam kondisi sehat-sehat saja, yakni warna bening atau transparan.
Kedua, masih dapat diartikan sehat alias masih normal, yakni warna kuning pucat atau kuning melon.Â
Justru, warna kuning pucat bisa dianggap lebih baik ketimbang yang bening, karena warna bening mengindikasikan terlalu banyak minum air putih.
Ketiga, warna kuning (lebih nyata kuningnya dibandingkan kuning pucat), inipun terbilang normal.Â
Artinya, cukup minum dalam takaran yang pas, tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Keempat, urine yang berwarna kuning tua. Nah, ini mulai waspada karena memperlihatkan tanda sudah dalam ambang batas terhidrasi.
Kelima, kuning kecoklatan seperti madu. Ini sudah saatnya menambah porsi minum air putih.
Keenam, indikasi yang lebih serius ketimbang kuning kecoklatan, yani warna cokelat pekat seperti minuman ringan Coca Cola.
Ini sudah perlu konsultasi ke dokter karena ada dugaan menderita penyakit lever, ginjal atau dehidrasi.
Ketujuh, ini warnanya klub yang didukung kelompok suporter sepak bola Jakmania, warna  oranye khas Persija Jakarta.
Ini bisa pertanda ada masalah lever, empedu, atau dehidrasi. Namun, bisa juga berasal dari pewarna makanan yang dikonsumsi sebelumnya.
Kedelapan, warna biru atau hijau yang kebanyakan karena pengaruh pewarna makanan.Â
Tapi, bisa juga karena pengaruh obat, infeksi bakteri atau penyakit genetik yang langka.
Kesembilan, warna pink atau kemerahan yang kemungkinan dari warna makanan. Namun, mungkin juga pengaruh obat, infeksi darah, prostat, atau ginjal.
Kesepuluh, warna yang berbusa atau berbuih. Ini juga pertanda dehidrasi, kelebihan protein, atau ada masalah pada ginjal. Terdapat pula kemungkinan karena infeksi saluran kemih.
Kesebelas, warna lainnya seperti ungu atau di luar yang telah ditulis di atas. Kemungkinannya adalah karena pewarna makanan, pengaruh obat, atau karena kemoterapi.
Kesimpulannya, biasakan mengamati warna urine Anda, terutama pada subuh atau pagi hari setelah bangun tidur.
Soalnya, pagi hari dinilai menjadi waktu yang baik, setelah apa yang Anda konsumsi mengendap cukup lama sewaktu Anda tidur.
Jika warnanya berbeda dari yang biasanya, segera konsultasi ke dokter atau memeriksa secara lengkap ke laboratorium klinik.
Kesehatan itu mahal dan sering kita menyadari arti pentingnya, justru ketika sudah punya penyakit.
Padahal, kita pasti sepakat bahwa mencegah jauh lebih baik ketimbang mengobati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H