Malam ini (5/12/2022 pukul 22.00 WIB dan 6/12/2022 pukul 02.00 WIB), dua wakil Asia akan tampil dalam babak 16 besar Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar.
Jepang berhadapan dengan Kroasia dan setelah itu Korea Selatan harus menghadapi salah satu unggulan juara, Brasil.
Dua hari sebelumnya, salah satu wakil Asia (yang bukan berasal dari benua Asia, tapi terdaftar sebagai anggota Konfederasi Sepak Bola Asia), Australia, telah tesungkur di tangan Argentina.
Jadi, harapan Asia hanya tinggal dua negara Asia Timur di atas, yakni Tim Samurai Biru dan Tim Taeguk Warriors.
Bagaimana peluang kedua negara tersebut dan akankah keduanya akan saling bertempur di babak 8 besar, jika malam ini keduanya bisa melibas lawan-lawannya?
Atau, apakah harapan tersebut terlalu berlebihan, karena tidak mungkin terjadi?
Bagi yang dulu di era 1980-an sering menonton komedi Srimulat di layar kaca, tentu tak asing dengan istilah "hil yang mustahal".
Ya, kalimat itu sering diucapkan salah seorang pelawak Srimulat, Asmuni, yang masksudnya adalah plesetan dari "hal yang mustahil".
Bisa jadi di mata banyak penggemar bola yang sudah paham peta kekuatan masing-masing tim, mustahil tim Asia melaju ke 8 besar.
Padahal, kalau impian itu terwujud, maka sudah bisa dipastikan, satu tempat di 4 besar akan diduduki tim asal Asia.
Soalnya, bila Jepang dan Korea menang, keduanya akan saling bentrok memperebutkan satu tiket semifinal alias 4 besar.
Artinya, tim manapun yang menang, sudah pasti menjadi satu-satunya wakil Asia di partai semifinal Piala Dunia.
Hal itu berarti mengulang kembali prestasi Korea Selatan yang tembus 4 besar saat menjadi tuan rumah Piala Dunia bersama Jepang, tahun 2002.
Ya, kalau ada yang bilang, Jepang dan Korea melaju ke 8 besar sebagai mustahil, artinya itu berpikir realistis.
Soalnya, sejak 16 besar bergulir, tak ada lagi terjadi kejutan. Tim-tim favorit yang memang layak menang, menunaikan tugasnya dengan baik.
Maka, wajar saja Belanda memukul AS, Argentina menggilas Australia, Perancis menundukkan Polandia, dan Inggris melumat Senegal.
Tapi, bukankah bola itu bundar? Sebelum wasit meniup pluit panjang tanda pertandingan usai, apapun bisa terjadi.
Jepang agaknya lebih berpeluang mengalahkan Kroasia, ketimbang Korea mengungguli Brasil.
Alasannya, Kroasia di atas kertas lebih rendah kualitas permainannya dari Jerman dan Spanyol.
Jadi, jika Jepang kembali bermain spartan seperti saat menang dari Jerman dan Spanyol, mengalahkan Kroasia pun seharusnya Jepang mampu.
Tapi, bagaimana dengan Brasil? Kamerun memang mengalahkan Brasil pada laga terakhir di babak penyisihan grup.
Namun, ketika itu karena Brasil yang sudah pasti lolos ke 16 besar, hanya menurunkan para pemain cadangan.
Jika Brasil sepenuhnya menurunkan para pemain inti, termasuk Neymar, maka sebagai tim ranking FIFA nomor 1, Brasil sangat berbahaya.
Hanya saja, tetap ada harapan bagi Korea bila mampu tampil "kesetanan" seperti saat mengalahkan Portugal.
Satu lagi, jangan lupa, Korea punya seorang "jenderal", Heung Min Son, yang merumput di klub Tottenham Hotspur, Inggris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H