Artinya, tim manapun yang menang, sudah pasti menjadi satu-satunya wakil Asia di partai semifinal Piala Dunia.
Hal itu berarti mengulang kembali prestasi Korea Selatan yang tembus 4 besar saat menjadi tuan rumah Piala Dunia bersama Jepang, tahun 2002.
Ya, kalau ada yang bilang, Jepang dan Korea melaju ke 8 besar sebagai mustahil, artinya itu berpikir realistis.
Soalnya, sejak 16 besar bergulir, tak ada lagi terjadi kejutan. Tim-tim favorit yang memang layak menang, menunaikan tugasnya dengan baik.
Maka, wajar saja Belanda memukul AS, Argentina menggilas Australia, Perancis menundukkan Polandia, dan Inggris melumat Senegal.
Tapi, bukankah bola itu bundar? Sebelum wasit meniup pluit panjang tanda pertandingan usai, apapun bisa terjadi.
Jepang agaknya lebih berpeluang mengalahkan Kroasia, ketimbang Korea mengungguli Brasil.
Alasannya, Kroasia di atas kertas lebih rendah kualitas permainannya dari Jerman dan Spanyol.
Jadi, jika Jepang kembali bermain spartan seperti saat menang dari Jerman dan Spanyol, mengalahkan Kroasia pun seharusnya Jepang mampu.
Tapi, bagaimana dengan Brasil? Kamerun memang mengalahkan Brasil pada laga terakhir di babak penyisihan grup.
Namun, ketika itu karena Brasil yang sudah pasti lolos ke 16 besar, hanya menurunkan para pemain cadangan.