Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Taman Indah di Halaman Kantor, Surga Pekerja "Ahli Hisap"

3 Desember 2022   06:10 Diperbarui: 3 Desember 2022   06:38 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman di kompleks gedung kantor pusat sebuah bank di Jakarta Pusat|dok. Sarah Oktaviani Alam/Detik.com

Meskipun sudah berstatus purnabakti, saya relatif sering berkunjung ke kantor yang sempat demikian lama menjadi tempat saya bekerja.

Tak bosan-bosannya saya ke gedung yang sebetulnya sudah saya hafal semua sudut-sudutnya itu. Apalagi, tampilan gedung tersebut telah diperbaharui "casing"-nya.

Satu lagi, saya semakin kagum, ternyata taman di kantor tersebut sekarang semakin indah, meskipun dulu juga sudah indah.

Bedanya, sekarang  dilengkapi dengan kehadiran beberapa jenis burung yang berada dalam kurungan besar, sehingga burung-burung seolah berada di alam terbuka.

Juga ada air mancur yang mengalir dengan gerakan seolah sedang menari. Selain itu banyak sekali bangku taman yang nyaman untuk bersantai.

Kemudian, mirip dengan yang di kebun raya, terpasang informasi nama jenis tumbuhan dan hewan di dekat tumbuhan atau di depan kandang hewan.

Sebetulnya, taman yang terletak di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, tersebut, bisa saja dimasuki masyarakat umum secara bebas.

Tapi, barangkali karena berada di halaman dua gedung kantor yang jangkung, dan harus melewati pos satpam, membuat orang yang tidak ada keperluan, enggan bermain di taman tersebut.

Jadinya, yang menikmati taman itu hanyalah para karyawan yang berkantor di sana dan tamu yang kebetulan ada keperluan ke sana.

Barangakali biaya yang dihabiskan untuk membangun taman indah dan luas itu relatif besar.

Namun, manfaatnya juga besar. Selain menambah ruang terbuka hijau, juga membuat para karyawan punya tempat untuk sejenak melepaskan lelah, sekaligus menghirup udara segar. 

Masalahnya, seperti yang beberapa kali saya saksikan, para karyawan yang main di taman bukan hanya untuk sejenak, juga bukan hanya di jam istirahat.

Ternyata, selama jam kerja banyak karyawan yang berlama-lama merokok dan ngobrol. 

Ada sebagian kecil yang sepertinya bekerja karena membuka laptop, tapi mayoritas kelihatannya terlena berleha-leha.

Dan, lihatlah para smoker atau ahli hisap yang demikian asyik dan lupa waktu.

Dari kartu pengenal yang dipakainya, jelas mereka pekerja di gedung kantor tersebut, bukan tamu atau pensiunan seperti saya.

Memang, di dalam ruangan para karyawan sudah tidak boleh merokok. Otomatis mereka terpaksa "mengungsi" ke taman.

Namun, bukan berarti bisa berlama-lama, yang pasti akan berpengaruh pada produktivitas karyawan.

Diperlukan para atasan yang bisa mengontrol perilaku tidak produktif para bawahannya, agar mereka tidak terlalu membuang waktu pada jam kerja.

Tapi, tentu saja yang terpenting adalah kesadaran semua pekerja untuk tidak kelamaan bermain di taman.

Tampaknya, dengan memperbagus taman, selain berdampak positif, ada pula dampak negatifnya.

Para ahli hisap seperti menemukan "surga" di situ, jadi tempat mereka memuaskan nafsu menghisap rokok.

Kenaikan cukai rokok yang diharapkan menurunkan jumlah konsumsi rokok, kelihatannya tak bepengaruh.

Bahwa banyak pihak pengelola gedung perkantoran di Jakarta, yang melengkapinya gedungnya dengan taman yang indah, jelas pantas diapresiasi.

Dari yang pernah saya datangi, taman indah bukan hanya di kantor yang saya tulis di atas, tapi juga di sejumlah gedung pencakar langit lainnya di ibu kota.

Maka, tak bisa lain, khusus bagi karyawan, diharapakan tetap bersikap disiplin dalam bekerja. 

Biarkan para pengunjung lain yang menikmati. Warga yang tidak ada keperluan pun, silakan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun