Bisa juga semua pertanyaan dijawab dengan rating 3 dari skala 5 (maksudnya yang di tengah-tengah, sedang-sedang saja).
Padahal, jika responden jujur, barangkali banyak hal yang mereka merasa tidak puas.
Tapi, budaya Indonesia mungkin juga berpengaruh, yang kurang terbuka dalam mengajukan kritik. Akibatnya, isi kuesioner cenderung baik-baik saja.
Artinya, akan terjadi bias kalau pihak manajemen semata-mata mengambil keputusan berdasarkan hasil survei.
Idealnya, responden mengisi survei dengan sesungguhnya. Hal ini tentu menjadi masukan yang berharga bagi pihak produsen.
Sehingga, nantinya akan ada pengembangan produk atau perbaikan pelayanan, berdasarkan masukan dari hasil survei.
Jadi, sebetulnya mengisi survei itu terdapat hubungan saling menguntungkan antara produsen dan konsumen.
Produsen akan meningkatkan mutu produk dan pelayanannya demi kepuasan konsumen.Â
Bila konsumen puas, mereka akan kembali membeli produk atau jasa tersebut, dan tentunya akan memberi keuntungan pada pihak produsen.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H