"Jangan sampai kita memilih pemimpin yang nanti senangnya hanya duduk di istana yang AC-nya sangat dingin," kata Jokowi.
Jika ada yang menafsirkan kata-kata Jokowi tersebut mengarah kepada figur Ganjar Pranowo, tentu sah-sah saja.
Apalagi, Jokowi sempat pula mengatakan bahwa ciri pemimpin yang memikirkan rakyat, yakni wajahnya yang penuh kerutan dan rambutnya yang memutih.
Bukankah itu mirip sekali dengan sosok kader PDIP yang juga menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo?
Masalahnya, sebelum itu, pada kesempatan memberikan kata sambutan saat ulang tahun Partai Perindo, Jokowi pernah mengatakan bahwa "2024 jatah Prabowo".
Lho, jadi yang betul-betul berasal dari suara hati Jokowi, memilih Prabowo atau Ganjar?
Tapi, paling tidak, dua figur di atas dinilai akan mampu meneruskan semua program Jokowi, apabila salah satu di antaranya terpilih pada Pilpres 2024.
Atau, jangan-jangan Prabowo akan dipasangkan dengan Ganjar, yang apabila betul-betul terjadi, tentu mengecewakan Cak Imin, Ketua Umum PKB.
Seperti diketahui, PKB dan Partai Gerindra sudah berkoalisi dan diprediksi akan memunculkan pasangan Prabowo-Cak Imin.
Sejauh ini, belum ada semacam sinyal kalau Jokowi mendukung Puan Maharani. Padahal, Puan sering disebut-sebut pengamat akan diusung PDIP sebagai capres.
Namun, memang ada juga pendapat lain yang memperkirakan Puan hanya menjadi cawapres yang dipasangkan dengan Prabowo.