Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sukses Anwar Ibrahim Makin Memacu Semangat Prabowo?

25 November 2022   14:23 Diperbarui: 25 November 2022   15:26 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anwar Ibrahim|dok ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini

Drama politik di Malaysia tak kalah seru dengan yang terjadi di negara kita. Bahkan, kalau kita cermati karier politik seorang Anwar Ibrahim, sungguh banyak liku-likunya 

Anwar memang akhirnya berhasil juga meraih impiannya menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia, namun hal itu diraihnya setelah menanti selama 24 tahun.

Bahkan, di masa lalu banyak pengamat politik yang meramalkan karir politik Anwar sudah tamat, mengingat hukuman yang diterimanya sebanyak 2 kali atas kasus sodomi.

Kasus yang menurut pendukung Anwar hanya sebagai rekayasa tersebut, ternyata tak menciutkan nyali Anwar untuk tetap gigih berjuang.

Perlu diingat, dulunya Anwar dikenal sebagai tokoh cendekiawan muda Islam di kawasan Asia Tenggara dan sering berdiskusi dengan tokoh Islam moderat Indonesia seperti Nurcholis Madjid.

Tak heran, Anwar relatif sering ke Indonesia dan punya banyak sahabat untuk saling bertukar pikiran.

Kursi PM akhirnya baru resmi diduduki Anwar setelah dilantik oleh Raja Malaysia pada 24 November 2022.

Presiden Joko Widodo merupakan kepala negara pertama yang mengucapkan selamat dengan menelepon langsung Anwar Ibrahim, pertanda respek Jokowi atas nama rakyat Indonesia.

Anwar juga menegaskan pada kesempatan tersebut bahwa Indonesia adalah sahabat sejatinya.

Semoga berbagai masalah seputar hubungan Indonesia-Malaysia, khususnya soal Pekerja Migran Indonesia (PMI), akan membaik di era Anwar.

Sebetulnya, skenario awalnya Anwar sudah menduduki PM jauh sebelum itu, karena memang telah disiapkan PM Mahathir Mohamad pada dekade 1990-an sebagai penggantinya.

Setelah beberapa kali menjadi menteri pada berbagai kementerian, Anwar kemudian menjadi Wakil PM pada 1993. 

Namun, pada 1998 terjadi gonjang ganjing karena Anwar dipecat oleh Mahathir atas tudingan korupsi dan kasus sodomi.

Nah, sejak 1998 itulah, jalan panjang berliku ditempuh Anwar yang baru 24 tahun kemudian berbuah manis seperti impiannya.

Saat dilantik menjadi PM, Anwar sudah berusia 75 tahun. Ya, bisa dibilang tergolong lansia.

Tapi, Anwar masih jauh di bawah rekor Mahathir Mohamad yang pernah kembali jadi PM di usia 90-an tahun.

Sekarang kita lihat di negara kita sendiri. Jika di Malaysia punya Anwar Ibrahim, Indonesia juga ada seorang Prabowo Subianto yang sudah relatif lama berjuang meraih kursi Presiden.

Melihat kesuksesan Anwar, bisa jadi akan membuat Prabowo lebih bersemangat untuk meraih posisi RI-1.

Perjuangan Prabowo sudah cukup lama, meskipun mungkin belum 24 tahun seperti Anwar. 

Pada Pilpres 2014 dan 2019 Prabowo ikut bertarung, tapi keduanya dikalahkan Joko Widodo.

Sebelum itu, Prabowo menjadi cawapres dengan capresnya adalah Megawati pada Pilpres 2009. 

Namun Megawati-Prabowo kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

Sebelum itu lagi, Prabowo ikut konvensi capres Golkar dalam rangka menuju Pilpres 2004, tapi kalah dan gagal diusung Golkar.

Saat itu Wiranto yang jadi capres dari Golkar dengan cawapres Salahuddin Wahid (adik dari Gus Dur).

Wiranto sendiri kalah di Pilpres 2004, dan pemenangnya adalah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla (SBY-JK).

Kecewa dengan Partai Golkar, kemudian Prabowo mendirikan Partai Gerindra pada 2008.

Sekarang, Prabowo sudah menyatakan bakal maju lagi menjadi capres untuk Pilpres 2024 mendatang, tentu diusung oleh Gerindra.

Kalau ada yang mengatakan Prabowo sudah tua, jelas keliru, karena beliau masih 71 tahun, 4 tahun lebih muda dari Anwar Ibrahim.

Anwar Ibrahim sendiri mengaku bersahabat dengan Prabowo. Dari berita di media massa, setidaknya Prabowo sudah dua kali bertemu dengan Anwar di Malaysia, yani pada 2019 dan 2021.

Siapa tahu, kalau Prabowo terpilih pada 2024 mendatang, hubungan Indonesia-Malaysia akan semakin harmonis.

Menariknya, tokoh yang digadang-gadang akan jadi pesaing Prabowo, semuanya jauh lebih muda.

Sebut saja misalnya Anies Baswedan, Puan Maharani atau Ganjar Pranowo. 

Namun, peluang Prabowo cukup terbuka, apalagi Presiden Joko Widodo sendiri pernah menyatakan "2024 jatah Prabowo".

Kemudian, relawan pendukung Jokowi yang tergabung dalam Projo, juga memberi sinyal akan berjuang memenangkan Prabowo.

Akankah perjuangan Prabowo happy ending seperti Anwar Ibrahim?

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun