Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Wakil Asia di Piala Dunia Tak Bisa Lagi Diremehkan

25 November 2022   05:32 Diperbarui: 25 November 2022   05:37 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini, pesta akbar sepak bola dunia seolah menjadi milik tim-tim Eropa dan Amerika Selatan saja. Bagaimana dengan Piala Dunia 2022 di Qatar yang tengah berlangsung?

Memang, terlalu dini untuk memprediksi tim mana yang akan menjadi juara, karena masing-masingnya baru menyelesaikan satu pertandingan.

Tapi, paling tidak, dengan beberapa kejutan dari wakil Asia, sudah cukup sebagai bukti bahwa kini Asia tak lagi bisa diremehkan oleh tim Eropa dan Amerika Selatan.

Ada 6 wakil Asia, yakni tuan rumah Qatar, Iran, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Arab Saudi.

Iran, Qatar dan Australia menuai hasil yang kurang menguntungkan karena mengalami kekalahan pada laga perdananya.

Tapi tidak demikian dengan 3 tim lainnya yang tampil gagah berani dan membanggakan Asia.

Arab Saudi menjadi tim paling spektakuler karena mampu melibas tim Argentina yang menurut banyak pengamat adalah calon juara.

Betapa tidak, dalam 36 kali penampilannya sebelum berlaga di Piala Dunia, Argentina tak sekalipun terkalahkan.

Dan, rekor luar biasa itu dipatahkan oleh Arab Saudi. Sempat tertinggal 0-1 di babak pertama dari tendangan pinalti Lionel Messi, Arab akhirnya membalikkan keadaan dengan unggul 2-1.

Kemudian, Jepang tak mau kalah, berhasil menundukkan "guru"-nya, Jerman juga dengan skor 2-1.

Pemain Jepang yang tampil di Qatar, memang banyak yang merumput di Jerman.

Persis seperti Arab Saudi, Jepang juga tertinggal 0-1 di babak pertama dan itupun karena hukuman pinalti.

Terakhir, Korea Selatan, meskipun belum menang, namun berhasil menahan imbang 0-0 salah satu tim favorit dari Amerika Selatan, Uruguay.

Semua itu membuktikan bahwa tim Asia mulai mampu tidak sekadar menyulitkan tim unggulan, tapi bisa mengalahkannya.

Ada pendapat bahwa tim Eropa dan Amerika Selatan mengalami kendala bermain di Qatar yang beriklim panas.

Tapi, teori itu terbantahkan sebab Inggris, Perancis, Ekuador, mampu menang atas tim Asia.

Namun, ada satu hal yang menarik dicermati, negara Asia yang sukses adalah yang pemainnya telah menimba pengalaman yang banyak di Liga Eropa, khususnya pemain Jepang dan Korea.

Sedangkan Arab Saudi mengandalkan pemain yang berkompetisi di liga domestik.

Nah, sekarang, apa yang bisa dipetik untuk peningkatan prestasi timnas Indonesia, agar suatu saat mimpi main di Piala Dunia bisa diraih.

Liga Indonesia masih belum sebagus liga negara lain, dengan Liga Malaysia saja kita tertinggal.

Maka, mendorong para pemain potensial untuk sebanyak mungkin berkarier di Eropa dan Asia Timur, menjadi strategi yang layak ditempuh.

Jangan terlalu mengandalkan program naturalisasi yang sebetulnya kurang kondusif karena bisa menenggelamkan pemain binaan lokal.

Bekerja sama dengan pemandu bakat dari klub-klub besar di Eropa perlu dilakukan, tidak hanya melalui agen yang selama ini mengorbitkan Witan Sulaiman dan Egy Maulana Vikri.

Witan dan Egy bermain di Eropa Timur, tapi jam bermainnya belum seperti yang diharapkan.

Ya, semoga saja mimpi kita melihat Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia, suatu saat akan terkabul. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun