Selain itu, Anies bakal berkunjung ke Aceh pada awal Desember mendatang, memenuhi permintaan masyarakat Tanah Rencong (Detik.com, 18/11/2022).
Perjalanan ke Aceh dan Papua, jelas membutuhkan biaya tak sedikit. Tapi, tentu saja Anies atau tim di belakang layar sudah siap dalam soal dana.
Masalahnya, akankah safari politik Anies terancam sia-sia? Bukankah hingga sekarang belum ada kepastian antara Nasdem dengan calon mitra koalisinya?
Padahal, Nasdem belum memenuhi syarat untuk mengusung pasangan capres-cawapres tanpa bantuan parpol atau gabungan parpol lain.
Dua parpol yang berencana berkoalisi dengan Nasdem, yakni Partai Demokrat dan PKS, hingga sekarang belum sepakat soal siapa yang akan diusung sebagai cawapres.
Barangkali Anies berpikir bahwa soal siapa cawapres tak begitu sulit mencari, makanya lebih mementingkan safari politik.
Dengan bersafari, Anies bisa melakukan semacam testing the water, sekaligus menyerap aspirasi dari berbagai daerah.
Tapi, bagi PKS dan Demokrat, menempatkan kadernya sebagai cawapres pendamping Anies adalah soal sangat penting.
Kalau salah satu dari partai itu kecewa dan ngambek, bisa dipastikan Anies batal menjadi capres.
Sambil bersafari, Anies jangan sampai lalai menjaga hubungan yang kondusif dengan Demokrat dan PKS.
Seperti diketahui, baru-baru ini Partai Demokrat jengkel dengan wacana dari Nasdem yang ingin menduetkan Anies dengan Gibran.