Jadwal Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta memang masih lama, yakni pada 27 November 2024. Sebelum itu, terlebih dahulu dilakukan Pilpres 2024.
Itupun kemungkinan besar saat pilgub digelar, ibu kota negara (IKN) sudah pindah ke Nusantara, sebuah kota baru di Kalimantan Timur.
Sehingga, embel-embel "DKI" di depan nama Jakarta, sudah harus dicopot. Namun, Jakarta diperkirakan tetap menjadi kota yang paling sibuk karena menjadi pusat bisnis.
Dengan demikian, siapa pun yang menjadi gubernur di Jakarta, tetap punya kedudukan yang strategis karena mengelola pendapatan daerah yang sangat besar.
Bahkan, Gubernur di Jakarta berpeluang menjadi Presiden seperti telah dibuktikan Joko Widodo dan sedang diperjuangkan oleh Anies Baswedan.
Anies belum lama mengakhiri masa tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, yakni pada 16 Oktober 2022 lalu.
Untuk sementara, DKI Jakata dipimpin oleh Pj Gubernur Heru Budi Hartono hingga selesainya seluruh tahapan pilgub mendatang.
Ada yang menarik, meskipun pilgub masih lama, Partai Gerindra ternyata telah menyiapkan salah seorang kader terbaiknya.
Kader dimaksud sudah malang melintang terlibat menangani berbagai permasalahan di DKI Jakarta.
Ya, kader Gerindra itu tak lain dan tak bukan adalah Ahmad Riza Patria, yang bisa dikatakan sukses sebagai wakil gubernur mendampingi Anies Baswadan.
Ahmad Riza menjadi wagub setelah pasangan Anies dalam pilgub 2017, Sandiaga Uno, mengundurkan diri sebagai wagub.
Sandi memilih langkah tersebut karena pada Pilpres 2019 menjadi cawapres bagi capres Prabowo Subianto.
Sayangnya, pasangan Prabowo-Sandi mengalami kekalahan. Namun, Sandi tidak mungkin kembali lagi menduduki kursi wagub.
Untunglah, Prabowo dirangkul oleh Presiden Joko Widodo dengan memilih Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Kemudian, Sandiaga juga ditunjuk Presiden menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
Kembali ke Ahmad Riza, Anies Baswedan sendiri mengakui bahwa selama 2,5 tahun didampingi Ahmad Riza, Anies merasa sangat terbantu.
Tidak ada istilah "matahari kembar", dalam arti Ahmad Riza dalam posisi membantu, bukan bersaing atau berebut panggung dengan Anies.
Anies sangat merasa kerepotan ketika kursi wagub kosong cukup lama, karena begitu Sandiaga mundur tak langsung diisi oleh wagub definitif.
Baru pada 15 April 2020 Ahmad Riza resmi menjadi wakil gubernur, setelah menjalani serangkaian proses terlebih dahulu.
Sebelum jadi wagub, Ahmad Riza lama bertugas di DPR-RI dari Fraksi Gerindra, selain juga pernah jadi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta.
Memang, hingar bingar pilgub di provinsi mana pun, termasuk di DKI Jakarta, belum begitu bergaung.Â
Tapi, pada waktunya nanti, Pilgub Jakarta diperkirakan akan tetap "heboh" seperti yang dialami pada tahun 2017.
Hingga sekarang belum terdengar siapa kira-kira saingan Ahmad Riza dalam memperebutkan kursi Gubernur Jakarta.
Sangat berbeda dengan berita seputar Pilpres 2024 yang sangat terasa kehebohannya, yang gampang ditemukan di media massa dan media sosial.
Sebagai contoh, apapun aktivitas 3 besar sosok yang disebut-sebut sebagai bakal capres yang tertinggi elektabilitasnya, langsung terekspose.
Tiga sosok dimaksud adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Puan Maharani, meskipun elektabilitasnya rendah, karena digadang-gadang akan dicapreskan oleh partai terbesar, PDIP, juga banyak mendapat liputan luas.
Harapan kita, nantinya Presiden terpilih pada 2024 dan juga Gubernur Jakarta terpilih, betul-betul pemimpin yang mumpuni.
Keduanya perlu bekerja sama dengan baik, terutama dalam rangka menyukseskan kepindahan IKN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H