Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kaesang Pangarep, Erina Gudono, dan Partai Golkar

20 November 2022   15:47 Diperbarui: 20 November 2022   15:48 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaesang Pangarep adalah putra bungsu Presiden Joko Widodo yang sekarang bisa dikatakan menjadi seorang selebriti, karena sering nongol di acara seputar selebriti di layar kaca.

Tak heran, kisah cinta pemilik klub Persis Solo itu banyak beredar di media massa dan media sosial.

Setidaknya ada 2 wanita yang begitu dekat dengan Kaesang, sebelum akhirnya Kaesang mantap memilih Erina Gudono sebagai calon istrinya.

Dua orang "mantan" Kaesang tersebut adalah Felicia Tissue dan Nadya Arifta. Felicia sempat mengumbar kekecewaannya karena merasa ditinggal begitu saja oleh Kaesang.

Sedangkan Erina sendiri adalah finalis pemilihan Puteri Indonesia 2022 asal Daerah Istimewa Yogyakarta, kelahiran Amerika Serikat.

Almarhum ayah Erina merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Barangkali Erina lahir di AS ketika ayahnya menempuh studi lanjutan di negara Paman Sam itu.

Sekarang, persiapan pernikahan Kaesang-Erina sudah mendekati final, dan dijadwalkan akan berlangsung pada Desember 2022.

Foto-foto prewedding mereka sudah beredar di media sosial. Tapi, ada satu foto yang cukup menarik, yakni yang di dekat pohon beringin.

Tak urung, foto itu mendapat komentar yang beragam dari para netizen. Ada yang bernada positif, ada pula yang negatif.

Contohnya, ada yang mengatakan pohon beringin identik dengan kesan mistis, seram dan angker.

Menanggapi hal itu, Erina menjawab bahwa filosofi pohon beringin adalah tempat teduh dan berlindung, kokoh dan tahan hujan maupun badai.

"Pohon beringin juga punya sulur dan akar yang menjulur ke mana-mana, berasal dari satu pohon yang sama, sepertinya halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia," cuit Erina.

Jawaban tersebut, meskipun tak merujuk partai politik tertentu, bisa ditafsirkan menguntungkan Partai Golkar yang lambangnya adalah pohon beringin.

Padahal, mengacu pada partai tempat Jokowi bernaung, mungkin akan lebih pas bila foto Kaesang-Erina bernuansa merah, warna PDIP.

Terlepas dari foto di atas, harus diakui, Partai Golkar punya kelebihan tersendiri dibanding banyak partai papan atas dan papan tengah lainnya.

Tidak saja karena infrastrukturnya sudah lengkap dari pusat ke daerah karena bawaan era Orde Baru, saat Golkar bertahan lama sebagai partai penguasa.

Tapi juga, terutama karena Golkar tak punya sosok yang memiliki superpower, sehingga gampang melakukan pergantian kepemimpinan.

Coba bayangkan, betapa akan sulitnya jika nanti PDIP tak lagi punya Megawati, Gerindra tanpa Prabowo, Nasdem tanpa Surya Paloh, atau Demokrat tanpa SBY.

Untuk Demokrat, sekarang sudah dipimpin AHY, putra SBY. Awalnya sempat ada riak-riak, tapi sekarang Demokrat kembali stabil.

Namun, belum tentu PDIP bisa mulus seandainya Puan jadi ketua umum. Juga demikian dengan anak Surya Paloh.

Sedangkan Prabowo sepertinya tak akan menyerahkan Gerindra kepada putranya yang seorang perancang busana. 

Kembali pada Kaesang-Erina, barangakali akan menjadi ajang pertemuan banyak politisi lintas partai saat digelar resepsinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun