Bahkan, kiprah Muhammadiyah sudah melampaui batas negara, karena punya perwakilan di berbagai negara.
Muhammadiyah juga konsisten memegang nilai-nilai Pancasila, dan ranah pengabdiannya juga ditujukan buat bukan warga Muhammadiyah, bahkan untuk lintas agama.
Menarik menyaksikan begitu banyaknya pejabat yang menghadiri pembukaan muktamar tersebut, yang bisa dilihat sebagai pengakuan atas kontribusi Muhammadiyah selama ini.
Selain Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana, terlihat pula Ketua DPR Puan Maharani dan sejumlah menteri seperti Prabowo, Muhadjir Effendy, Erick Thohir, Nadiem Makarim, dan Pramono Anung.
Nah, sosok penting lainnya, tentu saja orang nomor satu di Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan orang nomor satu di Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Maka, telihatlah momen langka, di mana Puan dan Ganjar duduk satu panggung, meskipun tidak berdekatan.
Dari berita di media massa, terkesan ada persaingan tersembunyi antara Puan dan Ganjar sebagai sosok yang akan diusung menjadi capres dari PDIP untuk Pilpres 2024.
Entah karena persaingan atau tidak, pada acara konsolidasi PDIP Jawa Tengah yang dihadiri Puan, Ganjar justru tidak diundang (Kompas.com, 19/9/2022).
Bahkan, persaingan tersebut semakin memanas dan melahirkan Dewan Kolonel (loyalis Puan) versus Dewan Kopral (loyalis Ganjar).
Untung saja dengan ketegasan Megawati, Ketua Umum PDIP, isu "dewan-dewan" di atas pun menghilang.
Apakah dengan satu panggungnya Puan dan Ganjar, pertanda keduanya sudah "berdamai"?