Masih banyak tentunya konsekuensi lain yang harus diantisipasi. Tapi, dengan beberapa contoh di atas, sudah mewakili bahwa ada banyak hal yang mencemaskan dengan jumlah penduduk dunia.
Artinya, menjadi sangat wajar bila laju pertumbuhan penduduk perlu ditekan. Namun, hal ini tak bisa hanya menjadi urusan satu negara saja, sebaiknya menjadi concern seluruh dunia.
Ironisnya, beberapa negara punya kebijakan yang malah dengan sengaja menginginkan penambahan penduduk yang lebih banyak.
Mereka takut populasinya menjadi menua, dalam arti jumlah penduduk lansia semakin dominan. Sementara kelahiran bayi di negara mereka dinilai masih rendah.
Indonesia sendiri dulu ketat mengatur agar setiap rumah tangga maksimal hanya punya 2 anak melalui Program Keluarga Berencana (KB).
Tapi, kita merasakan sekarang ini program KB mulai lebih longgar. Akibatnya, cukup banyak keluarga yang punya anak lebih dari dua.
Jadi, sepertinya dalam menangani persoalan penduduk, masing-masing negara hanya menyelamatkan negaranya sendiri.
Ada negara yang tetap mendorong pembatasan kelahiran, tapi tak sedikit pula negara yang justru menginginkan sebaliknya.
Padahal, makin lama dunia makin menyatu. Maksudnya, alangkah baiknya ada kesepakatan bersama antar semua negara dalam soal penduduk, karena saling terpengaruh.
Secara alami, warga dari negara yang padat penduduk dengan sumber daya terbatas akan berimigrasi ke negara kaya yang penduduknya belum terlalu padat.
Kembali ke soal negara yang mendorong warganya punya banyak anak, berikut ini 4 negara maju yang mengambil kebijakan seperti itu (Okezone.com, 13/11/2022).