Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bertemu Relawan Jokowi, Prabowo Makin di Atas Angin

12 November 2022   16:29 Diperbarui: 13 November 2022   20:56 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan pers seusai bertemu panitia Musyawarah Rakyat (Musra) di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (10/11/2022). (Foto: KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D) 

Pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa "2024 jatah Prabowo", makin bergulir deras yang tentu saja menguntungkan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Mungkin pernyataan presiden itu ditafsirkan sebagai sinyal oleh para relawan yang selama ini menjadi pendukung setia Jokowi.

Momennya tepat, karena relawan tersebut juga tengah menanti "petunjuk" tentang siapa capres yang di-endorse Jokowi.

Dengan demikian, menjadi jelas ke mana arah perjuangan para relawan Jokowi yang lumayan banyak dan tersebar di berbagai penjuru nusantara.

Memang, para relawan bukan orang parpol. Tapi, jangan abaikan kekuatannya dalam menggalang massa. 

Buktinya, relawan pro Jokowi (Projo) berkontribusi signifikan dalam kemenangan Jokowi pada dua kali pilpres, pada 2014 dan 2019.

Nah, baru-baru ini terjadi pertemuan bersejarah pas pada tanggal 10 November kemarin yang bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan.

Bertempat di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi berdiskusi dengan Prabowo.

Budi menyebut bahwa nama Prabowo mulai menonjol di musyawarah rakyat (musra) relawan Jokowi, seperti yang diberitakan Detik.com (10/11/2022).

Budi Arie juga menyebutkan bahwa masyarakat menginginkan Prabowo menjadi penerus Jokowi. 

Bahkan, Prabowo disebut sebagai seorang patriot oleh Budi Arie. Tentu, bagi Prabowo apa yang disampaikan Ketua Projo tersebut sangat berarti.

Prabowo merasa mendapat kehormatan dan menekankan tentang pentingnya persatuan nasional demi pembangunan bangsa.

"Apapun demi bangsa, saya siap melakukan", demikian kurang lebih yang disampaikan Prabowo.

Prabowo dan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi|dok. Arsip Istimewa, dimuat cnnindonesia.com
Prabowo dan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi|dok. Arsip Istimewa, dimuat cnnindonesia.com

Kedua pihak, yakni Prabowo dengan elit Partai Gerindra dan Budi Arie dengan para aktivis Projo, sepakat untuk terus berkomunikasi. 

Masukan yang diberikan Projo diterima dengan baik oleh Prabowo. Artinya, eksistensi Projo cukup diperhitungkan dalam Pilpres 2024 mendatang.

Memang, bisa saja ditafsirkan bahwa sekarang arah angin Projo sudah semakin jelas. 

Jika dulu Projo terkesan mengarahkan dukungan kepada Ganjar Pranowo, sekarang berubah menjadi mengarah kepada Prabowo.

Tanpa ada kepastian Ganjar akan diusung atau tidak oleh partai tempatnya bernaung (PDIP), maka mendukung yang sudah pasti, menjadi solusi bagi Projo. 

Sejauh ini, baru Prabowo dan Anies Baswedan yang boleh dikatakan hampir pasti, karena sudah ada deklarasi pencapresannya. 

Melihat ke belakang, rasanya Projo tak mungkin mendukung Anies. Jadi, ya wajar kalau pilihan jatuh pada Prabowo.

Jika memang seperti itu, artinya Projo berharap agar estafet berbagai program Jokowi akan dilanjutkan oleh Prabowo.

Tentu, semua itu akan terwujud bila rakyat banyak memilih Prabowo. Soalnya, tak ada sistem "jatah" dalam Pilpres.

Dengan jaringan Projo yang banyak dan tersebar, diperkirakan akan mampu menggerakkan massa pemilih pada 2024 mendatang.

Jika betul Jokowi mendukung Prabowo, berkemungkinan pula akan terjadi koalisi Gerindra dan PDIP.

Bagaimanapun juga, Jokowi adalah kader terbaik PDIP. Masalahnya, penentu nomor satu di PDIP adalah ketua umumnya, Megawati.

Sekiranya Megawati juga mendukung Prabowo, inilah sinyal bakal diusungnya Prabowo-Puan Maharani.

Namun, bagaimana nasib kesepakatan Partai Gerindra dengan PKB yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Raya (KIR)?

Apakah akan ada dua tokoh potensial yang tersingkir, bila PDIP berkoalisi dengan Gerindra? 

Kedua tokoh dimaksud adalah Ganjar yang elektabilitasnya tertinggi dalam sejumlah survei dan Cak Imin, sang ketua umum PKB yang berharap jadi cawapresnya Prabowo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun