Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Cek TV di Rumah Anda, Bisa Menangkap 42 Saluran Digital?

4 November 2022   04:14 Diperbarui: 4 November 2022   04:47 1413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi TV analog | dok. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi, dimuat kumparan.com

Seperti telah ditulis di atas, belum semua daerah sudah ASO. Kawasan Jabodetabek merupakan salah satu daerah yang sudah ASO. 

Sebagai salah seorang warga Jakarta, televisi di rumah saya yang sebelumnya bisa menangkap siaran analog dan juga digital, sekarang hanya bisa menyaksikan siaran digital saja.

Ketika masih pakai televisi analog, saya menggunakan antena yang dipasang di luar rumah dengan memakai tiang tinggi dan ditancapkan di bagian atas lantai dua rumah saya.

Waktu itu saya terpaksa memutar arah antena jika saluran yang saya ingin tonton tidak begitu bagus gambarnya.

Soalnya, antena pada arah tertentu, hanya bagus untuk menangkap siaran dari beberapa stasiun televisi, tapi jelek untuk stasiun televisi yang lain.

Pada pertengahan 2020, saat pademi tengah merebak, saya memutuskan membeli televisi baru, karena yang lama usianya sudah sekitar 5 tahun dan mulai mengalami sedikit kerusakan.

Nah, sejak itulah saya bisa menikmati siaran digital tanpa perlu menggunakan STB. 

Tentu, meskipun awalnya saya masih bisa menikmati versi analog, jelas saya lebih menyukai yang digital.

Sejak itu, antena lama saya yang tinggi itu, praktis tidak berguna lagi, meskipun masih terpasang di tempatnya.

Saya sengaja memilih antena yang praktis, yakni menggunakan antena di dalam rumah yang saya gantungkan di dinding lantai 2

Tampaknya, semakin tinggi posisi antena akan semakin banyak saluran televisi yang bisa ditangkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun