Bila belum terlalu berdesakan karena acara belum benar-benar selesai, kita cepat-cepat keluar.
Tapi, jika sudah mulai berdesakan, jangan memaksa keluar cepat. Biarlah rugi waktu terlambat pulang ke rumah, dari pada jadi korban yang terinjak-injak.
Keempat, jika sudah terlanjur berada dalam gelombang massa, ini memang kondisi yang sangat rumit.Â
Dalam kondisi begini, upayakan semaksimal tetap mempertahankan kesadaran dan ikut arus saja (melawan arus sangat berbahaya), serta selalu berusaha menjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh.
Akan lebih baik bila tetap ada sedikit ruang di depan dada, agar bisa benafas dengan baik.
Kelima, saat berkerumun, sebisa mungkin menghindari berada dekat dinding tembok, dekat pagar, atau dekat penghalang lainnya.
Soalnya, bila tubuh kita terbentur ke tembok di tengah desakan banyak orang lain, risikonya terlalu besar.
Demikian saja beberapa tips yang perlu diperhatikan agar kita bisa selamat ketika berada dalam kerumunan.
Namun, bila kita membaca kembali berita tentang Tragedi Kanjuruhan, peristiwa ini memang sangat pelik kondisinya.
Bayangkan bila kita berada di Stadion Kanjuruhan saat kerusuhan berlangsung. Bukankah ibarat maju kena mundur kena?
Kalaupun kita tidak memaksakan diri untuk berdesak-desakan keluar stadion, bertahan di dalam stadion pun tetap ada risiko terkena gas air mata.