Kuat dugaan, Megawati masih menimbang-nimbang apakah akan mengusung putrinya sendiri yang juga jadi Ketua DPR, Puan Maharani, atau Ganjar Pranowo.
Terlepas dari hal di atas, Kang Emil mulai dihujani pertanyaan oleh para jurnalis. Kalau menurut hati kecil Kang Emil, lebih memilih menjadi cawapres dari Anies atau Ganjar?
Bukan Kang Emil namanya jika tak mampu berkelit dengan manis menghadapi pertanyaan serupa itu.
Kata Kang Emil, pengantin dalam politik tidak bisa memilih jodohnya sendiri, sebab ada peran orang tua di balik itu (suara.com, 30/10/2022).
Tentu gampang ditebak, siapa yang dimaksud oleh Kang Emil sebagai orang tua tersebut.Â
Bisa jadi adalah pimpinan partai politik, karena hanya parpol atau gabungan parpol yang berhak mendaftarkan pasangan capres-cawapres ke Komisi  Pemilihan Umum (KPU).
Ada juga yang berperan sebagai king maker, yakni orang di belakang layar yang punya pengaruh besar dalam menetapkan capres-cawapres.
Seperti Anies, king maker-nya yang ketua umum parpol adalah Surya Paloh. Tapi juga peran Jusuf Kalla sangat besar dalam keputusan itu.
Kang Emil sudah punya pengalaman dua kali ikut pilkada dan keduanya dijodohkan orang tua.
Tapi, meskipun pengantin tak bisa memilih jodohnya, menurut Kang Emil, keduanya (Ganjar dan Anies) adalah sahabatnya.
Jadi, bagaimana keputusan Kang Emil? Ya, semuanya masih belum jelas, dan lagipula bukan Kang Emil yang memutuskan.