Jadi, seperti yang telah ditulis di atas, tak ada yang aneh dari pernyataan Bima Arya, kalau hanya sekadar mempromosikan Ganjar-RKÂ
Tapi, ada peryataan Bima lainnya yang berkemungkinan bisa menimbulkan salah persepsi dari partai lain.
Pernyataan dimaksud adalah permintaan Bima kepada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil untuk "memudakan Indonesia".
"Yang jadul-jadul, yang agak susah beradaptasi, digeser deh. Untuk diberikan ruang untuk pemikiran yang segar," kata Bima dalam acara KTT Youth 20 (Y20), di Solo, Jumat (28/10/2022).
Politikus PAN itu berharap agar Ganjar dan Ridwan bisa terus berkontribusi dalam regenarasi kepemimpinan di kalangan generasi muda.
Nah, siapa yang dimaksud Bima dengan yang jadul dan perlu digeser? Bukankah hal itu pernyataan bersayap yang multitafsir.
Soalnya, jika dikaitkan dengan tokoh-tokoh yang digadang-gadang akan maju pada pilpres mendatang, baik sebagai capres maupun cawapres, hampir semuanya tergolong muda.
Anies Baswedan, Puan Maharani, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Erick Thohir, semuanya bisa disebut muda seperti halnya Ganjar dan Ridwan.
Satu-satunya yang tidak muda lagi hanyalah Prabowo Subianto. Apakah Bima bermaksud menyindir Prabowo?Â
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H