Kemungkinan loncat pagar itu sepertinya tidak mungkin, melihat Ganjar dengan bangga memperlihatkan baju merah yang dikenakannya.
Artinya, Ganjar seolah mengatakan bahwa beliau kader PDIP tulen dan tidak akan gampang berpindah ke lain hati.
Hal lain yang mungkin berkecamuk di hati Ganjar adalah membayangkan bahwa harapannya untuk diusung sebagai capres oleh PDIP masih ada.
Ya, peluang Ganjar belum tertutup gara-gara teguran lisan tersebut. Menurut Komarudin Watubun, ini teguran biasa saja.
Mungkin juga Ganjar membayangkan jika Megawati akhirnya mengusung putrinya Puan Maharani, akankah sia-sia perjuangan banyak sekali relawannya di seantero nusantara?
Akankah elektabilitasnya yang stabil tinggi menguap percuma, terbang bersama hembusan angin?
Mudah-mudahan tidak seperti itu, karena indikator elektabilitas dari sejumlah lembaga survei harusnya menjadi pertimbangan utama untuk pencapresan seorang figur.
Bagaimanapun juga, dunia belum kiamat bagi Ganjar Pranowo. Kalau publik menafsirkan Ganjar dalam posisi "tersakiti", justru simpati bagi Ganjar akan semakin deras mengalir.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H