Dua raksasa yang merajai jalanan di Indonesia untuk jasa pengantaran penumpang berbasis aplikasi, yakni Gojek dan Grab, akan mendapat ancaman serius dari pesaing baru.
Nama besar Air Asia dalam jasa transportasi udara, dikabarkan melakukan diversifikasi bisnis dan melebarkan sayap dengan memasuki layanan ride-hailing.
Sebetulnya, pada waktu lalu sudah muncul beberapa pesaing Gojek dan Grab, tapi kebanyakan langsung layu sebelum berkembang.
Bahkan, ada nama Uber yang sudah terkenal di beberapa negara maju, namun ketika masuk Indonesia, Uber kalah bersaing dan memilih untuk diakuisisi Grab.
Begitulah, akhirnya seperti yang kita saksikan di berbagai kota besar di Indonesia, jalan raya jadi menghijau oleh ojek online (ojol) yang pengemudinya berjaket hijau.
Kebetulan, baik Gojek maupun Grab sama-sama punya warna hijau sebagai warna kebesarannya. Nanti, kalau Air Asia resmi mengaspal, warna merah mulai meramaikan jalanan.
Nah, bagaimana ceritanya kok Air Asia tertarik merambah bisnis yang cukup jauh kaitannya dengan penerbangan?
Cukup jauh? Bukankah masih sama-sama bidang transportasi? Bahkan nantinya, penumpang maskapai Air Asia bisa terkoneksi dengan jemput antar ke bandara.
Bisa jadi belajar dari pengalaman saat pandemi yang sangat memukul industri penerbangan, membuat manajemen Air Asia tertarik untuk melebarkan sayap ke bisnis lainnya.
Tony Fernandes sebagai orang nomor satu di Air Asia terkenal punya penciuman bisnis yang tajam. Barangkali Tony terpikat melihat mengguritanya Gojek dan Grab di Indonesia.