Hanya cara bertindak sebagian dari mereka, terkesan kejam dan tidak manusiawi. Padahal, sebagian Satpol PP diduga juga berasal dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Maksudnya, seyogyanya Satpol PP sangat memahami betapa sulitnya kehidupan para pedagang kecil dalam mencari nafkah yang halal.
Meskipun nilai barang yang disita tidaklah banyak, katakanlah beberapa ratus ribu rupiah saja, namun bagi si pedagang artinya sangat besar.Â
Soalnya, semua itu sudah merupakan total modal yang dipunyainya. Jika barang tak dikembalikan, si pedagang terpaksa berutang untuk membeli barang yang baru.
Kenapa Satpol PP menjadi beringas seperti itu? Bisa jadi atasannya yang memberi instruksi agar anak buahnya bertindak keras.
Atau, bisa jadi pula Satpol PP yang salah menafsirkan instruksi. Misalnya, kata "tegas" diartikan sebagai membolehkan tindakan kekerasan.
Untuk kasus di Bukittinggi, karena sempat videonya beredar dan viral, akhirnya Satpol PP yang bertindak keras tersebut dicopot oleh Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar.
Wali Kota sengaja mengumpulkan semua Satpol PP dan memberikan pengarahan agar Satpol saat melakukan kegiatan harus dengan cara yang sopan.
Satpol PP harus ingat bahwa mereka digaji dari uang rakyat. Jadi, tindakan yang bersifat preventif dan persuasif lebih dikedepankan.
Jika ada yang bertanya kepada pedagang kecil yang sering kena garuk, apakah mereka lebih takut pada resesi atau takut Satpol PP, kira-kira apa jawabannya?
Ya, saya sependapat dengan Anda, dugaan saya pedagang kecil lebih takut Satpol PP. Mereka akan lari kocar-kacir begitu mencium Satpol PP mau beraksi.