Menariknya, dalam kabinet pelangi atau kabinet koalisi gemuk itu tadi, gara-gara tahun politik datang terlalu cepat, sekarang sudah ada "koalisi dalam koalisi".
Pertama, ada  Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PPP dan PAN. Tapi, siapa capres yang bakal diusung KIB, hingga sekarang belum diumumkan.
Kedua, koalisi antara Gerindra dan PKB. Nama koalisinya tidak jelas atau mungkin belum diberi nama, tapi sudah ada piagam deklarasi yang ditandatangani ketua umum kedua partai itu.
Ketiga, nah, ini yang boleh dikatakan sedikit nyeleneh, koalisi antara partai pendukung Jokowi saat ini (Nasdem) dengan partai oposisi, Demokrat dan PKS.
Koalisi yang nyeleneh tersebut masih bersifat cair, meskipun ketiganya disatukan oleh kepentingan menjadikan Anies Baswedan sebagai capres.
Namun, diduga pembahasan tentang siapa cawapresnya akan berjalan alot dan malah berpotensi membuyarkan kerjasama.
Keempat, ini sebetulnya belum berkoalisi, tapi lagi kasak kusuk berkunjung ke partai-partai lain. Partai yang melakukan safari politik dimaksud adalah PDIP.
Secara ketentuan, PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung sendiri capres-cawapresnya, tanpa perlu berkoalisi.
Tapi, yang namanya jalan sendiri pasti tidak enak, makanya PDIP lagi tahap pedekate dengan sejumlah partai.
Puan Maharani sengaja diutus oleh Ketua Umum PDIP Megawati, untuk menyambangi ketua umum beberapa partai lain yang merupakan anggota koalisi pendukung Jokowi sekarang.
Sejauh ini, Puan sudah bertemu dengan Prabowo (Gerindra), Surya Paloh (Nasdem), Muhaimin Iskandar (PKB) dan Airlangga Hartarto (Golkar).