Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres 2024, Pertarungan Anies-Prabowo-Puan?

5 Oktober 2022   05:41 Diperbarui: 5 Oktober 2022   05:44 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deklarasi Capres Nasdem|dok. Kompas.com/Adhyasta Dirgantara

Gerak cepat (gercep) dilakukan Partai Nasdem dengan mendeklarasikan capres yang akan diusungnya pada Pilpres 2024, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Masa jabatan Anies akan habis pada 16 Oktober 2022 ini dan setelah itu tentu Anies menjadi orang bebas dan bisa gercep pula mencuri start untuk berkampanye ke seluruh Indonesia.

Meskipun demikian, posisi Anies belum sepenuhnya aman, kecuali Nasdem resmi berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat.

Tanpa bantuan partai lain, secara ketentuan yang berlaku, Nasdem tidak berhak mengusung capres sendiri karena perolehan kursinya di DPR yang tidak mencukupi.

Mau tidaknya PKS dan Demokrat berkoalisi dengan Nasdem sangat tergantung pada siapa cawapres yang digandeng Anies.

Memang, Nasdem memberikan semacam keleluasaan bagi Anies untuk menentukan siapa cawapres yang cocok dengan dirinya.

Jika Anies menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), jelas Partai Demokrat akan happy, tapi belum tentu PKS setuju.

Mengingat PKS juga tidak punya kader yang prosepektif, mungkin dengan iming-iming kursi menteri yang lebih banyak ketimbang Demokrat, AHY akan disepakati menjadi cawapresnya Anies. 

Selain PKS dan Demokrat, ada kemungkinan PPP akan membelot dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan menyeberang untuk ikut mendukung Anies.

Pembelotan PPP berdasarkan suara arus bawah kader PPP yang menghendaki Anies, sehingga elit PPP mau tak mau akan mengakomodirnya, jika tidak ingin digembosi kadernya sendiri.

Setelah Nasdem, deklarasi capres juga diikuti oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan menjagokan pasangan Ganjar Pranowo sebagai capres dan Yenny Wahid sebagai cawapres.

Tapi, beberapa pengamat mengatakan bahwa Ganjar diperkirakan tidak ikut bertarung di Pilpres 2024 karena PSI sendiri sebagai partai kecil tidak berhak mengusung capres sendiri.

Padahal, berat bagi PSI menggandeng partai lain karena masing-masing sudah menjajaki berkoalisi dengan partai tertentu dan itu bukan dengan PSI.

Apalagi, Ganjar sebagai kader PDIP diperkirakan akan mematuhi apapun keputusan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.

Sekiranya PDIP memutuskan mengusung Puan Maharani, artinya Ganjar tidak akan jadi capres dan juga tidak akan menerima pinangan dari partai lain.

Karena PDIP merupakan satu-satunya partai yang secara ketentuan bisa mengusung capres-cawapres tanpa berkoalisi, bisa saja PDIP mencalonkan pasangan Puan-Ganjar.

Namun, diduga PDIP tetap akan bekerjasama dengan partai lain yang berkemungkinan adalah PKB. Sehingga, pasangan Puan diperkirakan adalah Cak Imin (nama populer dari Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB).

Sebetulnya, soal deklarasi capres, bukan Nasdem yang pertama. Partai Gerindra sudah lebih dahulu mengumumkan mencalonkan ketua umumnya sendiri, Prabowo Subianto, sebagai capres.

Hanya saja, seperti Anies, siapa cawapres yang mendampingi Prabowo, hingga sekarang masih belum diputuskan.

Gerindra sudah menjalin kerjasama dengan PKB, namun ada kesan kalau Prabowo kurang sreg bila cawapresnya adalah Cak Imin.

Di lain pihak, kalau PPP hengkang dari KIB, Golkar dan PAN terpaksa harus mencari partai lain sebagai pengganti PPP.

Karena Prabowo belum punya cawapres, siapa tahu Golkar dan Gerindra bersepakat mengusung Airlangga Hartarto (Ketua Umum Golkar) sebagai cawapresnya Prabowo.

Tapi, berdasarkan analisis sejumlah pengamat, jika PDIP legowo menjadi cawapres saja, sangat mungkin Prabowo didampingi Puan Maharani.

Akan lain halnya jika PDIP yakin Puan sudah siap menjadi capres, maka Muhaimin Iskandar yang berkemungkinan akan digandeng Puan, seperti telah disinggung di atas.

Dengan demikian, apakah panggung Pilpres 2024 merupakan ajang pertarungan tiga pasangan berikut ini: Anies-AHY, Prabowo-Airlangga dan Puan-Cak Imin?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun