Minum makan manis (selanjutnya ditulis 3M) menjadi produk makanan dan mimuman yang perkembangannya terlihat sangat pesat, relatif unggul dari jenis makanan dan minuman lainnya.
Ada produk 3M yang sudah dikenal dari dulu sebagai produk khas dari suatu daerah dan menjadi oleh-oleh yang diburu pelanggannya.
Contohnya, mereka yang ke Medan membeli kue bolu gulung dan bika Ambon. Yang ke Bandung, tak lupa membeli pisang bolen dan brownies.
Kemudian, ada lempok durian di Riau, kue lapis dari Surabaya, dan pia susu dari Bali. Bahkan, kota Sorong dan Manokwari di Papua Barat juga punya oleh-oleh khas, yakni abon gulung.
Jika diteruskan, tulisan ini bisa tidak muat menampung oleh-oleh khas dari setiap daerah di seluruh persada nusantara yang berbentuk 3M.Â
O ya, contoh yang bersifat minuman belum ditambahkan. Cirebon salah satu kota yang terkenal dengan sirup berbagai rasa, sirup markisa dari Makassar dan sirup terong belanda dari Medan
Selain yang beraroma lokal itu, sekarang bermunculan pula jajajan 3M kekinian yang berbau makanan asing di berbagai mal di kota besar.
Contohnya, yang relatif digemari remaja dan anak muda adalah jenis kue donat aneka rasa, berbagai makanan berbahan dominan coklat, minuman boba, dan sebagainya.
Jelaslah, dari kacamata bisnis, 3M merupakan bisnis besar. Jaringan waralaba untuk donat yang dikuasai 2 merek terkenal (yang satu dari luar negeri, satu lagi waralaba lokal), sudah tersebar di ratusan gerai di berbagai penjuru.
Sedangkan untuk minuman berpemanis, jangan ditanya lagi. Datang saja ke supermarket, pasti terlaihat banyak sekali merek minuman berpemanis yang disusun di rak atau dalam kulkas.
Pemerintah dengan jeli melihat potensi besar tersebut dengan mengenakan cukai atas minuman berpemanis mulai tahun depan.