Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Takut Kelebihan Bagasi Setelah Berlibur? Ini 5 Cara Menyiasatinya

24 September 2022   04:32 Diperbarui: 24 September 2022   05:00 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang keponakan saya baru saja menghabiskan waktu libur kuliahnya dengan melakukan solo traveling di beberapa destinasi wisata di Jawa dan Bali.

Sabtu yang lalu (17/9/2022), ia kembali ke Pekanbaru, kota tempat ia tinggal bersama orang tua dan saudara-saudaranya. 

Kebetulan, dalam beberapa hari terakhir masa liburannya, ia hanya berkeliling kota Jakarta saja dan menginap di rumah saya di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.

Pada hari terakhir, ia sengaja di rumah saja dengan tujuan bisa menata barang yang akan dibawanya ke Pekanbaru. 

Ia kaget melihat ternyata barang yang harus dibawanya banyak sekali, menjadi dua kali lipat dibandingkan saat ia meninggalkan Pekanbaru 3 minggu sebelumnya.

O ya, rute yang ditempuhnya adalah Pekanbaru-Jakarta dengan pesawat, kemudian keliling beberapa kota di Jawa dan Bali hingga kembali ke Jakarta, semuanya naik kereta atau bus.

Jadi, selama jalan-jalan, ia belum pernah mengalami soal kelebihan bagasi, karena di bus atau kereta tidak mengatur hal tersebut secara ketat.

Tentu, tambahan barangnya tersebut berupa oleh-oleh, baik yang dibelinya sendiri, maupun yang dititipkan famili yang dijumpainya untuk diberikan pada orangtuanya di Pekanbaru.

Kebetulan, di beberapa kota tujuan liburannya, ia menginap di rumah famili, seperti di Yogyakarta dan Malang.

Istri saya pun ikut-ikutan membelikan oleh-oleh, karena itu sudah jadi budaya di keluarga besar kami, saling memberi oleh-oleh bila ada kesempatan.

Akhirnya, atas saran istri saya, semua oleh-oleh dikemas dalam satu kardus. Jika kardus tersebut ditimbang dan ditambah dengan berat satu koper yang dibawanya dari Pekanbaru, ada kemungkinan kelebihan bagasi.

Tapi, apa boleh buat, memecah oleh-oleh dalam dua kardus kecil, di mana yang satu kardus dibawa ke atas pesawat, akan merepotkannya. 

Soalnya, ia juga membawa tas tangan lumayan besar dan satu kantong plastik yang katanya berisi dua pasang sepatu.

Makanya, ketika saya mengantarnya ke bandara, sengaja saya berikan beberapa lembar uang bernominal Rp 100.000, dengan maksud kalaupun kelebihan bagasi, ia punya uang untuk membayar.

Kebetulan, saya sudah mencari informasi, tarif kelebihan bagasi (di atas 20 kg) di maskapai yang akan ditumpangi keponakan saya itu Rp 112.000 per kg.

Dugaan saya, kalaupun kelebihan bagasi, sekitar 2 hingga 3 kilogram saja. Dan benar saja, ketika saya sudah sampai di rumah, ada pesan singkat dari keponakan itu, kalau ia kelebihan bagasi 2 kg.

Nah, bagi mereka yang berlibur yang saat pulangnya punya dana pas-pasan, tentu harus bisa menyiasati, bagaimana caranya agar tidak kelebihan bagasi.

Paling tidak, ada 5 cara atau 5 langkah berikut ini yang bisa dilakukan seseorang yang bepergian naik pesawat tanpa terkena tagihan kelebihan bagasi.

Pertama, mengetahui secara pasti berapa kilogram barang yang dibolehkan masuk bagasi tanpa denda, oleh maskapai penerbangan yang akan ditumpangi.

Kedua, ketika akan berbelanja di tempat berlibur, pikirkan terlebih dahulu kira-kira apakah masih dalam batas yang dibolehkan maskapai penerbangan.

Jika barang tersebut sayang kalau tak dibeli, padahal beratnya lumayan, dikirim saja langsung pakai jasa ekspedisi. Biasanya, tarif ekspedisi tidak semahal biaya kelebihan bagasi.

Ketiga, jangan sungkan menolak titipan kalau ada teman yang meminta. Kalau famili dekat, memang agak sungkan menolak titipannya, tapi tak ada salahnya dengan bahasa yang halus memohon titipannya jangan yang berat.

Keempat, setelah barang di-packing, timbang sebelum ke bandara. Tapi, masalahnya tak banyak orang yang punya timbangan di rumah.

Maka, bisa dicari di tempat tertentu yang kira-kira punya timbangan. Atau, bisa juga dengan mencoba mengangkat sendiri untuk memperkirakan beratnya.

Kalau barang tersebut sangat berat untuk bisa diangkat senidirian, besar kemungkinan sudah kelebihan bagasi.

Kelima, jika saat ditimbang oleh petugas bandara, ternyata kelebihan bagasi, minta waktu sebentar untuk menata kembali barang bawaan. Pisahkan sebagian barang ke tas atau kantong yang boleh dibawa ke kabin.

Atau, tinggalkan barang yang tidak begitu penting dan minta tolong untuk dibereskan oleh petugas bandara. Jika petugas tersebut tertarik mengambil, silakan diambil.

Begitulah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh penumpang pesawat yang tidak ingin terkena biaya kelebihan bagasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun