Menariknya, keempat gol tersebut bisa dikatakan tanpa selebrasi yang heboh, seperti yang dulu biasanya dilakukan pemain sehabis mencetak gol.Â
Baik Hokky maupun Rabbani hanya mengangkat tangan sekadarnya saja, kartakanlah sebagai pertanda gembira.
Kalau diingat era Timnas U-19 era Evan Dimas dan kawan-kawan (2013) yang dilatih oleh Indra Sjafri, setiap gol dirayakan dengan sujud syukur oleh para pemain.
Bisa jadi tak adanya selebrasi tersebut, karena beberapa pemain pernah disentil Shin Tae-yong agar jangan tinggi hati.
Diduga, salah satu pemain yang disentil adaalah Hokky Caraka, sehingga sekarang Hokky dan para pemain lain tampil lebih membumi.
Atau, mereka mungkin sadar untuk tidak terlalu gembira ketika mengalahkan Timor Leste yang level permainannya memang satu tingkat di bawah Indonesia.
Lawan Indonesia yang sesungguhnya adalah Vietnam. Para pemain tentu masih ingat betapa perkasanya timnas Indonesia membantai Brunei dengan skor 7-0 dan juga Filipina ditekuk dengan skor 5-1.
Tapi, laga tersebut tidak membantu karena Indonesia gagal melaju ke babak semifinal turnamen Piala AFF U-19 pada Juli 2022 lalu.Â
Kegagalan tersebut terjadi karena Indonesia hanya mampu bermain 0-0 melawan Vietnam dan skor yang sama lagi saat melawan Thailand.
Saat itu, keuntungan sebagai tuan rumah dengan dukungan penonton yang melimpah, tidak mampu dimanfaatkan Timnas U-19 dengan baik.