Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasib Sandi Mirip Ganjar, Dukungan Mengalir dalam Ketidakpastian

24 Agustus 2022   05:22 Diperbarui: 24 Agustus 2022   05:32 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dukungan untuk Sandiaga Uno|dok. detik.com

Dari berita salah satu stasiun televisi, Minggu siang (21/8/2022), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mendapat pernyataan dukungan untuk maju pada Pilpres 2024 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Riau.

Ini bukan kali pertama Sandi menuai dukungan. Jika dibuka pemberitaan di sejumlah media daring, dukungan agar Sandi menjadi pemimpin bangsa Indonesia sudah mengalir deras dari berbagai penjuru tanah air.

Memang, dukungan tersebut rata-rata berasal dari ormas Islam, mungkin karena Sandi dinilai religius. Tapi, dari pelaku UMKM dan ekonomi kreatif pun, banyak pula yang mendukung Sandi.

Sosoknya yang masih muda, energik, banyak ide, santun dengan kalimat yang tertata baik, agaknya menjadi daya tarik dari seorang Sandiaga Uno.

Masalahnya, Sandi sendiri secara kepartaian adalah orangnya Partai Gerindra. Dan sangat jelas, bahwa Gerindra akan kembali mengusung Prabowo Subianto, sang ketua umumnya, menjadi capres pada pilpres mendatang.

Menyandingkan Prabowo dengan Sandi, persis seperti pilpres 2019, rasanya bukan langkah yang tepat, karena mungkin sulit diterima partai lain yang berkoalisi dengan Gerindra.

Jadi, bisa diduga, kalaupun Sandi berniat maju menjadi capres atau cawapres, maka harus mendekati parpol lain yang kira-kira mau mengusung.

Artinya, jika memang partai lain bersedia mengusung, Sandi harus menjadi kutu loncat yang berpindah partai politik.

Nasib Sandi di atas mirip dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meskipun kalau dilihat dari hasil survei elektabilitas yang dilakukan sejumlah lembaga, Sandi masih pada posisi jauh di bawah Ganjar.

Kesamaan nasib tersebut maksudnya dilihat dari sisi minimnya dukungan partai sendiri. Ganjar merupakan kader PDIP, namun PDIP diduga akan mengusung Puan Maharani, putri sang ketua umum Megawati.

Ya, bisa saja yang diusung Puan-Ganjar, tapi tentu kurang akomodatif terhadap partai lain yang ingin berkoalisi dengan PDIP.

Karena elektabilitas Ganjar demikian tinggi, diperkirakan akan ada, bahkan mungkin beberapa partai lain yang berminat mengusungnya menjadi capres.

Tapi, itu artinya Ganjar harus punya keberanian untuk meninggalkan PDIP yang telah membesarkan namanya selama ini, termasuk berhasil menempatkannya menjadi Gubernur Jawa Tengah.

Sementara itu PDIP sudah mulai menjajaki kerjasama dengan parpol lain, setelah Puan Maharani bertemu dengan Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem (22/8/2022).

Nasdem yang sebelumnya mengatakan ada 3 figur yang masuk radarnya, yakni Ganjar, Anies, dan Andika Perkasa, kemungkinan akan ada perubahan sebagai dampak kunjungan Puan.

Sebetulnya, ada satu figur potensial lagi yang juga menuai banyak dukungan, yakni Anies Baswedan yang masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta tinggal menghitung hari. 

Tapi, berbeda dengan Ganjar dan Sandi yang aktif di partai tertentu, Anies sama sekali bukanlah aktivis partai. Latar belakangnya adalah seorang profesional.

Namun demikian, Anies disebut-sebut bakal diusung koalisi Nasdem-PKS-Demokrat, karena seperti telah disinggung di atas, nama Anies masuk radar Nasdem. 

Seperti Ganjar dan Sandi, pernyataan dukungan dari berbagai kelompok masyarakat dari sejumlah daerah juga mulai bermunculan untuk Anies.

Namun, dukungan terhadap Ganjar dan Sandi berada dalam kondisi ketidakpastian, mengingat belum direstui partai tempat mereka bernaung.

Kecuali, akan lain ceritanya, bila Ganjar berani pindah partai. Demikian juga Sandi bila ada partai lain yang meminang.

Sedangkan  untuk Anies, tak ada istilah pindah partai, karena memang tidak menjadi anggota partai manapun.

Hanya saja, jika nama Anies tercoret dari Nasdem, figur yang simpatik ini terancam hanya sebagai penonton atau sebagai pemilih saja pada Pilpres 2024.

Memang, sangat disayangkan bila Ganjar, Sandi, dan Anies tidak ikut Pilpres. Tapi, dukungannya sebagai bagian dari tim sukses salah satu pasangan capres-cawapres nantinya, mungkin masih cukup berarti bagi para simpatisannya.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun