Kedua, aset bertambah dan utang berkurang. Inilah kondisi yang ideal yang bisa diartikan sebagai bertambahnya kekayaan.
Ketiga, aset berkurang dan utang bertambah. Ini kondisi yang paling tidak diharapkan, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga.
Keempat, aset berkurang dan utang juga berkurang. Ini kondisi yang juga netral atau impas seperti kondisi yang pertama.
Namun, kondisi keempat mungkin lebih baik daripada yang pertama, karena tidak terkena perasaan cemas diuber penagih utang.
Sebagai penutup, perlu diingatkan kembali tentang kata-kata orang bijak, bahwa uang atau kekayaan bukanlah tujuan kita dalam mengisi kehidupan ini.
Tapi, uang harus disadari hanya sebagai alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan.Â
Dalam hal ini perlu dibedakan antara kebutuhan yang bersifat mutlak dan keinginan yang sifatnya hanya nice to have.
Betul, bahwa uang belum tentu mendatangkan kebahagiaan, terkadang malah mendatangkan perpecahan.
Bahkan, sering kita mendengar ungkapan seperti dalam lirik lagu atau puisi, "Biar tak punya uang, asal bahagia."Â
Ungkapan tersebut, bila dimaksudkan sekadar untuk menghibur diri, ya, boleh-boleh saja.Â