Kalau memberi hadiah, padahal kemampuan ekonominya kurang mendukung, apalagi bila sampai berutang, jelas akan menjadi beban yang tidak ringan.
Ya, memang pada akhirnya kembali ke niat dan kemampuan masing-masing orang tua murid. Punya uang tapi tidak ikhlas, tak usah memberi hadiah.Â
Sebaliknya, ikhlas memberi hadiah namun tak punya uang, juga jangan memaksakan diri untuk ikut-ikutan memberi hadiah kepada guru.
Yang jelas, kita sepakat bahwa guru memang sangat berjasa bagi anak-anak kita. Tepat sekali dijuluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.Â
Jadi, memberikan hadiah sebagai tanda apresiasi, dengan catatan sesuai kemampuan dan dilakukan dengan ikhlas, boleh-boleh saja.
Namun, perlu pula diketahui, kesejahteraan guru-guru yang berstatus pegawai negeri, saat ini sudah jauh lebih baik ketimbang guru zaman dulu.
Ada yang namanya tunjangan sertifikasi yang membuat guru lebih profesional dan sekaligus lebih sejahtera. Apalagi guru di DKI Jakarta, mendapat semacam tunjangan tambahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H