Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Transisi ke Endemi, Kok Kasus Covid-19 Naik Lagi?

17 Juni 2022   06:40 Diperbarui: 17 Juni 2022   06:41 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di ruang terbuka sebaiknya tetap pakai masker|dok Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha, dimuat Kontan.co.id

Kebetulan saya tetap rajin memantau penambahan kasus covid-19 setiap hari dari media daring. Karena berita terkait hal ini tidak lagi mendapat perhatian masyarakat, diduga belum banyak yang tahu kalau akhir-akhir ini terjadi kenaikan kasus baru.

Sejak 7 Juni 2022, setiap harinya penambahan kasus secara nasional sudah di atas 500 kasus setiap hari, bahkan beberapa hari terakhir sudah di atas 1.000 kasus.

Data terakhir saat tulisan ini ditulis, secara nasional pada Kamis (16/6/2022) terjadi penambahan sebanyak 1.173 kasus positif (Detik.com, 16/6/2022).

Penambahan kasus memang tidak merata, di mana didominasi oleh provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Rata-rata Jakarta menyumbang sekitar 50 hingga 60 persen dari total kasus nasional.

Sebetulnya, yang dulu pernah dikhawatirkan adalah pada momen lebaran, di mana arus mudik dan arus balik demikian padat. Tapi, alhamdulillah, sampai satu bulan setelah lebaran, penambahan setiap harinya stabil di bawah 500 kasus.

Mungkin karena itu, pemerintah merasa yakin untuk menetapkan berbagai kebijakan baru yang bersifat lebih melonggarkan pergerakan masyarakat.

Belajar di sekolah atau di kampus dan bekerja di kantor sudah mulai dilakukan secara penuh. Konser musik mulai digelar dan pertandingan sepak bola dibolehkan ditonton secara langsung di stadion.

Demikian pula saat beribadah, misalnya dalam pelaksanaan  salat Jumat. Banyak jamaah yang tak lagi menggunakan masker, padahal dalam posisi yang saling berdekatan dengan jamaah lain.

Memang, pemerintah juga mengumumkan bahwa di ruang terbuka masyarakat boleh melepas masker. Tapi, pelonggaran masker itu perlu disikapi dengan hati-hati. Jika kita lagi dalam keramaian, sebaiknya tetap  pakai masker.

Bukankah kita sangat gampang menemukan kerumunan massa di berbagai tempat. Kebetulan saya tinggal di Tebet, Jakarta Selatan. Di sana ada taman "Tebet Eco Park" yang baru dibuka menjelang lebaran lalu.

Demikian ramainya taman tersebut, banyak di antaranya yang datang dari Depok, Bekasi, dan kawasan pinggiran lainnya, akhirnya sejak Rabu (15/6/2022) ditutup sementara.

Taman tersebut pernah dikunjungi 60.000 orang dalam 1 hari, padahal kapasitasnya hanya bisa menampung 8.000 hingga 10.000 orang saja.

Warga Jabodetabek pelanggan kereta api tentu sudah mengalami, betapa padatnya penumpang. Apalagi, mereka yang transit karena harus pindah kereta di Stasiun Manggarai, kerumunannya lebih padat lagi.

Meskipun berada di tengah kerumunan, kelihatannya sebagian warga mulai abai dengan protokol kesehatan. Mungkin mereka mulai terlena, merasa kondisi sudah normal seperti sebelum pandemi melanda negara kita.

Padahal, diam-diam Covid-19 masih mengintai. Kita jangan salah tafsir dengan kata-kata pejabat atau para pakar bahwa Indonesia sedang berada dalam tahap transisi dari pandemi ke endemi.

Endemi bukan berarti kasus Covid-19 sudah tidak ada. Yang jelas, endemi atau bukan, dari pemberitaan di media massa, terungkap pula bahwa kasus Omicron subvarian baru semakin meningkat, yakni subvarian BA.4 dan BA.5.

Jadi, terutama bagi warga Jabodetabek, harus senantiasa berhati-hati setiap ke luar rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun