Akhirnya, gelaran Formula E Jakarta terlaksana juga pada Sabtu (4/6/2022) kemarin. Formula E adalah ajang balap mobil kursi tunggal yang khusus hanya menggunkan mobil listrik saja.
Formula E mungkin belum sepopuler Formula 1 (F1), tapi tetap saja menjadi salah satu ajang olahraga otomotif yang sangat bergengsi di level internasional.
Awalnya, publik terkesan skpetis, banyak yang mempertanyakan apakah Formula E akan bisa digelar sesuai rencana semula? Apalagi, tak banyak liputan media massa terkait apa yang sudah disiapkan panitia.
Dibandingkan dengan liputan atas persiapan penyelenggaraan lomba balap MotoGP, sangat terasa rendahnya perhatian media terhadap persiapan Formula E.Â
Progres pembangunan lintasan balap dan kelengkapannya, termasuk tribun penonton, terkesan berjalan lamban. Ditambah dengan musibah, ketika seminggu sebelum perlombaan, sebagian atap tribun penonton roboh diterpa angin kencang.
Syukurlah, meskipun boleh dikatakan semua persiapan baru kelar pada last minute, pada akhirnya gelaran Formula E berlangsung dengan sukses.
Memang, ada juga suara yang memperpertanyakan, kenapa tak satupun BUMN yang menjadi sponsor ajang balap mobil Formula E Jakarta.
Padahal, kesuksesan MotoGP Mandalika tak terlepas dari dukungan sejumlah sponsor, terutama dari perusahaan milik negara, Pertamina.
Bahkan, kesan bahwa Formula E terimbas politik identitas seperti tak terhindarkan, dalam hal ini Anies Baswedan dipersepsikan berada pada kubu yang berlawanan dengan Joko Widodo.
Makanya, dinarasikan bahwa pemerintah pusat kurang optimal atau hanya setengah hati dalam mendukung Formula E. Sangat berbeda dengan dukungan secara total pada MotoGP.